DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara status gravida dan usia ibu dengan kejadian preeklampsia


Oleh : Andry Dimas Dwi Putra

Info Katalog

Nomor Panggil : 618.3 Put h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Hartanto Gondoyuwono

Subyek : Pre-eclampsia - pathophysiology;Pre-eclampsia

Kata Kunci : preeclampsia, age, gravida status, obstetric, age, status of gravida, preeclampsia, obstetric

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KD_03011027_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_KD_03011027_Bab-1-Pebdahuluan.pdf 5
3. 2015_TA_KD_03011027_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2015_TA_KD_03011027_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf 3
5. 2015_TA_KD_03011027_Bab-4-Metode.pdf
6. 2015_TA_KD_03011027_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2015_TA_KD_03011027_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2015_TA_KD_03011027_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2015_TA_KD_03011027_Daftar-pustaka.pdf 4
10. 2015_TA_KD_03011027_Lampiran.pdf

P Pada tahun 2013, rasio kematian ibu pada negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran bayi hidup dibandingkan di negara maju 16 per 100.000 kelahiran bayi hidup. Preeklampsia merupakan penyakit hipertensi kehamilan yang masih menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi di indonesia maupun di dunia.Preeklampsia adalah penyulit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema, danproteinuria dan biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Sebanyak 2.5%sampai 3.0% wanita di dunia mengalami preeklampsia. Menurut data rekapitulasi laporan kematian maternal dinas kesehatan kota Mataram dari januari 2012 hingga juli 2014,terdapat 7.279 ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan, yang dimana 300(4,1%) ibu hamil mengalami preeklampsia. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan memanfaatkan data dari rekam medis di RSUD Kota Mataram.Jumlah responden sebanyak 100 orang dimana analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisisdiolah dengan program SPSS 21.0. HASIL: Tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p = 0,258). Tidak terdapat hubungan antara status gravida dengan kejadian preeklampsia (p = 0,298). Preeklampsia lebih banyak terjadi pada kelompok umur 26-35 tahun (n = 48) dan multigravida (n = 64). Kesimpulan : Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara usia dan status gravida dengan kejadian preeklampsia.

I In 2013, ratio of maternal death in developing country is 230 of 100.000 life birth compered with in modern country is 16 of 100.000 life birth. Preeclampsia is hipertention in pregnancy that still have high mortality and morbidity in Indonesia and even in the world. Preeclampsia is a hipertention in pregnancy with symptomps like hipertention, edema, and proteinuria that occur at more than 20 weeks of pregnancy. Approximately 2.5% until 3.0% women in the world have preeclampsia. Depends on recapitulation report of maternal death by medical department of Mataramcity from January 2012 until June 2014, there are 7.279 preganant mother experienced pregnancy complication, which 300 (4,1%) womens are preeclampsia. Methods : Thisstudy is an observational-analytic study with cross-sectional design. This is aretrospective study in which data are collected from medical records in General Hospital Mataram City. Total respondents are 100 people. Univariate and bivariate analysis aredone using Chi-square test at a significance level of 95% (p=0.05). Data are analyzed by using SPSS for Windows version 21.0. Results : There are not a significant correlation between age and preeclampsia (p=0,258). There are not also a significant correlation between status of gravida of the mother and preeclampsia (p=0,298). Preeclampsia are more prevalent in age group 26-35 years old (n = 48) and multigravida (n = 64). Conclusion : There are no a significant correlation between age and status of gravidawith the incidence of preeclampsia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?