Perbandingan tingkat kerusakan oksidatif pada sebelum, sesudah dan 72 jam sesudah aktivitas fisik
L LATAR BELAKANGAktivitas fisik berat atau yang tidak biasa dapat meningkatkan stres oksidatif dengan menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) berlebih. Peningkatan ROS memicu kerusakan oksidatif DNA. 8-OHdG adalah biomarker untuk mengukur tingkat kerusakan oksidatif DNA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perbedaan kadar 8-OHdG pada sebelum, sesudah, dan 72 jam sesudah aktivitas fisik pada pria usia 18-30 tahun.METODEPenelitian ini merupakan penelitian pra-experimental dengan one group pre and post test yang melibatkan 30 laki-laki usia 18-30 tahun. Sampel diambil sebelum, setelah, dan 72 jam setelah intervensi yaitu berupa aktivitas fisik dilakukan melalui gerakan naik turun tangga hingga mencapai 60–80% denyut nadi maksimal. Analisis serum 8-OHdG dilakukan dengan Kit ELISA dan ELISA Reader, menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk uji normalitas dan Uji Friedman serta Dunn’s Test untuk analisis data.HASILKadar 8-OHdG sebelum dan sesudah, serta sebelum dan 72 jam sesudah intervensi, tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05). Terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kadar 8-OHdG sesudah dan 72 jam sesudah intervensi, menunjukkan perbedaan yang signifikan.KESIMPULANKadar 8-OHdG tidak menunjukkan hubungan bermakna sebelum dan sesudah, maupun sebelum dan 72 jam sesudah aktivitas fisik naik turun tangga. Namun, terdapat hubungan bermakna antara kadar sesudah dan 72 jam sesudah aktivitas fisik naik turun tangga, mendukung penggunaan 8-OHdG sebagai biomarker kerusakan oksidatif DNA.
B BACKGROUNDIntense or unusual physical activity can increase oxidative stress by generating excess Reactive Oxygen Species (ROS). Increased ROS triggers oxidative DNA damage. 8-OHdG is a biomarker used to measure oxidative DNA damage levels. This study aims to analyze the differences in 8-OHdG levels before, after, and 72 hours after physical activity in men aged 18–30 years..METHODSThis pre-experimental study employed a one-group pre-and post-test design involving 30 male participants aged 18–30 years. Samples were collected before, immediately after, and 72 hours after the intervention, which consisted of physical activity involving stair climbing to reach 60–80% of maximum heart rate. Serum 8-OHdG analysis was performed using an ELISA Kit and ELISA Reader. Normality tests were conducted using the Shapiro-Wilk test, and data analysis employed the Friedman test and Dunn\\\'s post hoc test.RESULTSThe 8-OHdG levels before and after, as well as before and 72 hours after the intervention, showed no significant differences (p>0.05). However, there was a significant difference (p<0.05) between the levels immediately after and 72 hours post-intervention, indicating a meaningful distinction.CONCLUSIONThe levels of 8-OHdG did not show a significant correlation before and after, or before and 72 hours after the stair-climbing physical activity. However, a significant correlation was observed between the levels measured immediately after and 72 hours post-activity, supporting the use of 8-OHdG as a biomarker for oxidative DNA damage.