P Perkembangan dunia mainan (Toys) telah menciptakan suatu fenomena tersendiri. Fenomena adalah suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat yang dapat dilihat, dapat dirasakan dan dapat diamati oleh manusia sehingga menarik untuk dikaji atau diteliti keadaannya secara ilmiah. Dahulu “Toys” diidentikan sebagai mainan anak-anak dan tidak memiliki arti lebih dari sekedar instrumen hiburan semata. Selanjutnya di awal tahun 2000an muncul suatu fenomena “Toys Movement”. Sebagai product design, urban toys cenderung dibuat dan dilihat hanya sebagai nilai seni/artistiknya saja. Namun dalam konteks perkembangan estetika, kesimpulan mengenai keindahan pun berkembang, tergantung dari siapa yang menggunakanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses designer toys dalam merepresentasikan ide/gagasan pada karya urban toys.dan mengetahui apakah karya urban toys dapat dibuat menjadi produk yang fungsional. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Persepsi. Masing - masing designer toys mempunyai latar belakang yang berbeda beda, lingkungan yang berbeda serta pengalaman yang berbeda, hal tersebut dapat mempengaruhi ide/gagasan designer toys dalam membuat karya urban toys. Dari hasil penelitian fenomena urban toys ada karena dorongan bermain bagi desainernya masing- masing, sehingga mereka terdorong untuk membuat suatu karakter yang mereka imajinasikan dalam diri mereka lalu merealisasikannya ke dalam bentuk mainan yang berbeda dengan mainan pabrikan. Hasil penelitian menunjukan bagwa dorongan bermain designer toys cenderung berdampak pada pemaknaan urban toys karya-karyanya. Pandangan designer toys tentang karya urban toys fungsional, urban toys hanya sebagian kecil dari pengembangan karakter dari designer/artist toys. Semakin designer toys dapat mengeksplorasi karyanya, maka akan semakin berkembang ide/gagasan yang mereka miliki dalam membuat karya urban toys, sehingga urban toys dimaknai tidak hanya terbatas sebagai mainan.