Analisa kegagalan material SA-210C pada aplikasi boiler steam pipe
T Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kegagalan pipa pada ketel uap daerah super jenuh (superheat). Metode penelitian diawali dengan pengumpulan data kronologi kegagalan material, pengumpulan data operasi dan pengambilan sampel material. Setelah pengambilan sainpel material dilakukan, untuk selanjutnya dilakukan foto fisik material gagal, pengukuran ketebalan, pengujian kekerasan, pengujian metalografi dan perhitungan tekanan internal pipa. Hasil penelitian menunjukkan, bagian luar pipa telah mengalami korosi erosi karena adanya pengurangan ketebalan pada pipa, terutama lokasi 1. Pengurangan ketebalan disebabkan semburan uap bantu bertekanan tinggi dan peralatan sootblower yang berlangsung lama pada permukaan pipa dilokasi 1, sehingga menghasilkan reaksi Fe + 0 FeO. FeO yang terbentuk diawal akan terlepas akibat semburan uap bantu bertekanan tinggi dan pada saat yang sama semburan uap bantu bereaksi kimia kembali membentuk FeO. Karena proses yang berulang-ulang, maka secara perlahan ketebalan pipa berkurang. Akibat penipisan tersebut, pipa mencapai nilai kritis sehingga tidak mampu menahan tekanan dari dalam pipa dan akhirnya mengalami kcgagalan/ pecah. Faktor kegagalan tersebut, didukung dengan beberapa data kualitas air ketel uap dan tekanan operasi torus menerus dari sootblower yang mempengaruhi terjadinya korosi erosi. Perubahan struktur mikro juga berpengaruh terhadap penurunan kekerasan pada material yang dapat dilihat dad ukuran dan bentuk butir.
T Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kegagalan pipa pada ketel uap daerah super jenuh (superheat). Metode penelitian dimulai dengan pengumpulan data kronologi kegagalan materi, pengumpulan data operasi dan pengambilan sampel. Setelah pengambilan material dilakukan, untuk selanjutnya dilakukan foto fisik material yang gagal, pengukuran ketebalan, pengujian kekerasan, pengujian metalografi dan perhitungan tekanan internal pipa. Hasil penelitian menunjukkan, bagian luar pipa telah mengalami korosi erosi karena adanya pengurangan ketebalan pada pipa, terutama di lokasi 1. Pengurangan ketebalan yang disebabkan oleh semburan uap tekanan tinggi dan peralatan sootblower yang berlangsung lama pada pipa dilokasi 1, sehingga menghasilkan reaksi Fe + 0 FeO. FeO yang terbentuk diawal akan terlepas akibat semburan uap bantu bertekanan tinggi dan pada saat sama semburan uap bantu reaksi kimia kembali membentuk FeO. Karena proses yang berulang-ulang, maka secara perlahan semakin menipis pipa berkurang. Akibat penipisan tersebut, pipa mencapai nilai kritis sehingga tidak mampu menahan tekanan dari dalam pipa dan akhirnya mengalami kcgagalan/ pecah. Faktor kegagalan tersebut, didukung dengan beberapa data kualitas ketel uap dan tekanan operasi terus menerus dari sootblower yang mempengaruhi terjadinya korosi. Perubahan struktur mikro juga berpengaruh terhadap penurunan kekerasan pada material yang dapat dilihat dari ukuran dan bentuk butir.