DETAIL KOLEKSI

Analisis hidrologi untuk peningkatan fungsi embung pauh

1.0


Oleh : Sony Trianto

Info Katalog

Subyek : Water conservation;Hydrology

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Saihul Anwar

Kata Kunci : embung, irrigation, raw water and embung simulation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TS_MTS_15101180020_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2021_TS_MTS_15101180020_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TS_MTS_15101180020_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2021_TS_MTS_15101180020_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TS_MTS_15101180020_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TS_MTS_15101180020_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TS_MTS_15101180020_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2021_TS_MTS_15101180020_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TS_MTS_15101180020_Lampiran.pdf

M Menyadari ketergantungan akan air bersih, manusia dituntut untuk selalu dapatmenyediakan air bersih guna dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bermacamteknologi dimanfaatkan untuk menghadirkan air ditengah kehidupan manusiawalaupun kondisi alam yang tidak memungkinkan. Untuk memenuhi kebutuhan airbersih, penduduk di Kab. Sarolangun saat ini memanfaatkan beberapa sumber air,seperti dari sungai, sumur dan air hujan. Seiring dengan bertambahnya jumlahpenduduk di Kab. Sarolangun sudah tentu kebutuhan air semakin meningkat.Kebutuhan akan air adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehinggapemerintah seyogyanya menyediakan kebutuhan akan air baku untuk masyarakatsetempat diantaranya dengan melakukan pembangunan Embung. Tujuanpenelitian ini untuk menganalisa peningkatan manfaat Embung Pauh untuk irigasimaupun air baku tanpa mengesampingkan fungsi konservasi embung itu sendiri.Hasil dari penelitian peningkatan fungsi embung Pauh, maka dapat disimpulkansebagai berikut: Debit Andalan yang diperoleh di lokasi studi berkisar 0,2785 m3/dt– 0,3082 m3/dt, dari hasil analisa lanjutan dengan melakukan simulasi kebutuhanair irigasi dengan menggunakan model pola tata tanam Padi-Padi-Palawijadiperoleh kebutuhan air irigasi sebesar 1,98 lt/dt/ha untuk alternatif 1 dan 2 sertasebesar 2,54 lt/dt/ha untuk alternatif ke 3. Dari hasil analisa yang telah dilakukansebelumnya dilanjutkan ke tahap simulasi embung untuk memperhitungkanbesaran potensi luasan lahan yang dapat diairi dengan hasil simulasi luas daerahirigasi yang dapat diairi maksimal seluas 260.02 Ha, luas tanam tersebut sangatdipengaruhi oleh besarnya kebutuhan air yang ditentukan oleh pola tanam yangterpilih. Kebutuhan air irigasi sangat menentukan luasan lahan yang dapat diairi,hal ini dikarenakan volume irigasi maupun air baku sudah ditetapkan sebelumnya(pada elevasi muka air +75,5) sehingga semakin tinggi kebutuhan air irigasi makasemakin kecil luas lahan yang dapat diairi. Elevasi muka air yang diijinkan padalevel + 75,5 untuk memenuhi fungsi konservasi embung dengan volume embung ±150.000 m3

R Realizing the dependence on clean water, humans are required to always be ableto provide clean water to be used for various purposes. Various technologies areused to bring water to the center of human life, even though natural conditions arenot possible. To meet the needs of clean water, residents in Kab. Sarolanguncurrently uses several water sources, such as rivers, wells and rainwater. Alongwith the increasing population in Kab. Sarolangun of course needs for water toincrease. The need for water is a basic need for the community, so that thegovernment should provide the need for raw water for the local community, amongothers, by constructing an embung. The purpose of this study was to analyze theincrease in the benefits of the Embung Pauh for irrigation and raw water withoutneglecting the conservation function of the reservoir itself.The results of the research on the improvement of the function of the EmbungPauh, it can be concluded as follows: Mainstay discharge obtained at the studylocation ranges from 0.2785 m3/s - 0.3082 m3/s, from the results of further analysisby simulating the need for irrigation water using the pattern model Rice-Paddy-Palawija cropping system obtained irrigation water needs of 1.98 l/sec/ha foralternatives 1 and 2 and 2.54 l/sec/ha for alternative 3.From the results of theanalysis that has been done previously, proceed to the stage simulation ofembung to calculate the potential area of land that can be irrigated with thesimulation results of a maximum irrigated area of 260.02 Ha, the planting area isstrongly influenced by the amount of water demand determined by the selectedcropping pattern. The need for irrigation water greatly determines the area of landthat can be irrigated, this is because the volume of irrigation and raw water hasbeen predetermined (at a water level of +75.5) so that the higher the need forirrigation water, the smaller the area of land that can be irrigated. The permissiblewater level is at level + 75.5 to fulfill the conservation function of an embung with avolume of reservoir ± 150,000 m3.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?