Rancangan peningkatan produktivitas berdasarkan hasil pengukuran produktivitas menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan Fishbone Diagram pada departemen produksi 1 PT.ABC
R Rancangan Peningkatan Produktivitas Berdasarkan Hasil PengukuranProduktivitas Menggunakan Objective Matrix (OMAX) Dan FishboneDiagram Pada Departemen Produksi 1 PT.ABCPT. ABC merupakan salah satu produsen pembuatan sepatu yang terkenal diIndonesia. Selama periode Januari-Desember 2019, PT. ABC mengalamiketidaktercapaian target produksi. Hal ini membuat PT.ABC mengalami penurunanproduktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan produktivitas denganmengukur nilai produktivitas berdasarkan pada 3 kriteria yaitu; kriteria efektivitas,efisiensi, dan inferensial. Hasil dari pengukuran ini akan digunakan untuk perbaikanproduktivitas di tahun-tahun mendatang. Metode yang digunakan adalah Objective Matrix(OMAX), dengan langkah langkah: penetapan kriteria, perhitungan rasio, perhitungankinerja standar, penetapan sasaran akhir, penetapan bobot rasio, dan pembentukan matrikssasaran, penentuan nilai aktual, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiaprasio. Setelah melalui tahapan pengukuran produktivitas dengan Objective Matrix, makadidapatkan rasio yang memiliki kinerja buruk adalah rasio 2 yaitu rasio jam kerja, rasio 3yaitu konsumsi energy listrik, dan rasi 5 yaitu rasio kerusakan mesin. Rasio 2 sebesar0,107, rasio 3 yaitu sebesar 0,073, dan rasio 5 yaitu 4,11. Setelah dilakukan perbaikandengan pengukuran produktivitas dengan objective matrix selanjutnya dilakukan analisafishbone diagram terhadap rasio-rasio yang mengalami kinerja buruk tersebut berdasarkanfaktor manusia, mesin, metode, dan material. Hasil Fishbone diagram ini didapatkanusulan perbaikan yaitu dari segi manusia adalah training karyawan tentang penggunaanenergy listrik, training upskilling dan multiskill, pembuatan visual SOP di setiap mesin.Dari segi material yaitu adalah 1 Orang Quality Check di setiap Proses Cutting dan ProsesPreparation- Sewing. Perbaikan untuk mesin adalah pembuatan stopper mesin ketika jamjam istirahat, pembuatan jadwal preventive mesin dan checklist. Perbaikan untuk metodeadalah analisa stok sparepart berdasarkan mesin yang sering mengalami kerusakan, toolingproses penempelan di area preparation, Pembuatan Kartu Kanban Aliran Kerja di setiapSupermarket proses yaitu Cutting, Preparation dan Sewing.
P Productivity Increase Design Based on Productivity Measurement ResultsUsing Objective Matrix (OMAX) And Fishbone Diagram In ProductionDepartment 1 PT.ABCPT. ABC is a well-known shoe-making manufacturer in Indonesia. During the periodJanuary-December 2019, PT. ABC has failed to reach its production target. This makes PT.ABCexperience a decrease in productivity. This study aims to evaluate the decrease in productivity bymeasuring the value of productivity based on 3 criteria, namely; effectiveness, efficiency, andinferential criteria. The results of this measurement will be used to improve productivity in the comingyears. The method used is the Objective Matrix (OMAX), with the following steps: criteria setting,ratio calculation, standard performance calculation, final goal setting, ratio weighting and targetmatrix formation, actual value determination, actual score determination, productivity valuedetermination for each ratio . After going through the stages of measuring productivity with theObjective Matrix, the ratio that has poor performance is the ratio 2, namely the ratio of workinghours, the ratio 3 which is the consumption of electrical energy, and constellation 5 which is the ratioof machine damage. Ratio 2 is 0.107, ratio 3 is 0.073, and ratio 5 is 4.11. After improving theproductivity measurement with an objective matrix, a fishbone diagram analysis is carried out on theratios with poor performance based on human, machine, method, and material factors. The results ofthis Fishbone diagram obtained suggestions for improvements, namely from a human perspective,employee training on the use of electrical energy, upskilling and multiskill training, making visualSOPs in each machine. In terms of material, there is 1 person Quality Check in each Cutting Processand Preparation-Sewing Process. Repairs for machines are making machine stops during breakhours, making machine preventive schedules and checklists. Improvement for the method is theanalysis of spare parts stock based on machines that often experience damage, tooling of theattachment process in the preparation area, making workflow Kanban cards in each processsupermarket, namely Cutting, Preparation and Sewing