D Dalam pelaksanaan proyek, diperlukan adanya perencanaan yang baik sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut yang bertujuan agar pekerjaan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuannya dengan baik tanpa banyak intervensi. Akan tetapi, pada suatu proyek konstruksi sering kali dihadapkan adanya perbendaan yang cukup besar antara perencanaan dan pelaksanaannya. Hal tersebut berdampak pada pemilik ataupun pelaksana proyek, sebab adanya perubahan pekerjaan akan diiring dengan adanya perubahan pada kontrak konstruksi. Proyek yang besar dan kompleks yang sering ditemui akan selalu mengalami addendum, salah satunya proyek pembangunan bandara. Proyek kontruksi yang sedang berjalan di Bandara Soekarno—Hatta merupakan proyek dari PT. Angkasa Pura II yang direncanakan dapat diselesaikan di akhir bulan Desember tahun 2020. Akan tetapi, pengamatan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat besar pada saat pelaksanaan dan perencanaan yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan di Bandara Soekarno-Hatta. penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya addendum pada proyek pembangunan konstruksi di Bandara Soekarno—Hatta dan faktor yang terdampak akibat dilakukannya addendum. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang terdapat pada kategori yang diujikan ikut terdampak akibat adanya addendum. Namun, faktor utama terjadinya addendum pada pekerjaan konstruksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yaitu akibat adanya perubahan desain (X1), adannya perbedaan volume yang cukup signifikan antara gambar, kondisi lapangan dan BoQ (X6), dan terdapat perbedaan gambar dengan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan (X13).