Paras belakang reklame sebagai media taman vertikal dalam kota
K Keberadaan reklame papan atau billboard dengan satu paras muka di Ibu Kota Jakarta mendominasi koridor kota, baik di dalam sarana dan prasarana maupun di luar sarana dan prasarana. Pemprov DKI Jakartasaat ini dalam proses mengkaji untuk membenahi reklame agar sesuai dengan tempatnya dan selain itu juga sedang melakukan percepatan untuk memperbaiki taman kota untuk menjalankan konsep “Kota Jakarta Hijauâ€. Karena kondisi keterbasan lahan maka fenomena ini mendorong saya untuk meneliti lebih jauh tentang kemungkinan reklame untuk turut menghijaukan Jakarta.Penelitian ini memiliki fokus kepada reklame dengan satu paras muka yang mana paras belakangnya berpotensi merusak pandangan dan berada di jalur hijau. Sebagai studi banding, media iklan luar ruang dimancanegara sudah memanfaatkan reklame dengan unsur tumbuhan sebagai bagian dari konten iklan, dan di Indonesia sendiri sudah pernahada iklan Coca-Cola pada reklame yang didominasi dengan tanaman SirihBelanda. Berdasarkan hal tersebut, reklame berpotensi sebagai “ruangâ€untuk memperindah kota.Melalui penelitian Grounded Theory dan cara pengamatan fenomenologi untuk memahami potensi paras belakang reklame saya melakukan observasi langsung yaitu; tata letak, dimensi, ketinggian termasuk keragaman konstruksinya. Selain survei, saya juga merujuk dari berbagai literatur yang dihimpun sejak tahun 2011-2013 dan wawancara tertulis dengan pihak yang kompeten.Berdasarkan hasil penelitian, paras belakang reklame berpotensi sebagai media taman kota dengan menerapkan taman vertikal parakonstruksi belakang papan reklame, bahkan relatif murah karena menghemat konstruksi karena sudah ada pada paras belakang reklame,potensi paras belakang reklame sebagai media taman kota menginspirasi Pemprov untuk melibatkan pengusaha reklame. Dengan begitu terungkap bahwa ternyata paras belakang reklame bisa sebagai taman kota, sehingga pemandangan kota Jakarta akan semakin hijau.
E Existence of advertisement board or billboard with one face in the capital city of Jakarta dominates the city corridor, both in and outside facilities and infrastructure. Jakarta Provincial Government is currently inthe process of reviewing the condition of billboard to be fitted with theplace and also in the process of accelerating city park renovation by runthe concept of "Green Jakarta". Due to the condition of the land limitationthis phenomenon prompted me to investigate further about the possibilityto participate in greening Jakarta billboard.This study has focused on the billboard with one face which thebackside behind the face potentially ruin city visual and located in thegreen belt area. As a comparative study, media outdoor advertisingbillboards in some countries are utilizing the elements of plants as part ofthe advertising content, and in Indonesia itself has ever been a Coca-Colaad on the billboard which is dominated by the Dutch Betel plant. Based onthis, billboard has a potential "space" to beautify the city.Through Grounded Theory research and phenomenologyobservation to understand the potential of the billboard backside face, Icarry out direct observation on; layout, dimensions, height, including thediversity of its construction. In addition to the survey, I also refercompiled from the literature since the year 2011-2013 and a writteninterview with the competent parties.Based on the research results, the billboard backside face has apotential as a medium for city greenery by applying a vertical gardenbehind the construction of billboards. It is also relatively cost-effectivebecause it saves construction cost by using the existing billboardconstruction.