DETAIL KOLEKSI

Kajian kriya berbahan dasar bambu asal Tasikmalaya


Oleh : Teddy Mohamad Darajat

Info Katalog

Nomor Panggil : 0001/T/2011

Subyek : Craft art - Bamboo;Design - Product

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Ahadiat Joedawinata

Pembimbing 2 : Diah Asmarandani

Kata Kunci : bamboo, local genus, craft

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TS_MDP_191090024_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2012_TS_MDP_191090024_Daftar-Pustaka.pdf
3. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-7.pdf
4. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-6.pdf
5. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-5.pdf
6. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-4.pdf
7. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-3.pdf
8. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-2.pdf
9. 2012_TS_MDP_191090024_Bab-1.pdf 8
10. 2012_TS_MDP_191090024_Lampiran.pdf

p penelitian ini, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keberadaan kerajinan bambu yang memiliki unsur budaya Sunda hingga sekarang di lokasi kota Tasikmalaya dan sekitarnya yang dulu pernahdalam wilayah penjajahan jaman Belanda sekitar tahun 1900.Proses awal dengan pengumpulan data secara analisis interaktif yaitu seluruh data mengenai produk kerajinan ini di ambil dari tiga lokasi dan seleksi yang kemudian muncul menjadisajian data pada bab lima. Setelah mendapatkan kesimpulan sementara kemudian digabung dengan metode artefak yang berupa tranformasi wujud artefak. Bahwa hasil data berupa produk kerajinan yang dibagi menjadi temuan umum dan temuan khusus. Data masalah kemudian terbagi menjadi temuan empirik dan teoritik hasilnya adalah berupa analisis yang terarah dan menjadi kesimpulan.Kawasan Selaawi ternyata masih menyimpan tradisi budaya Sunda, dibuktikan dengan metode transformasi artefak yang menjelaskan bahwa perkembangan populasi manusia di kawasan yang masih sedikit menjadi penyebab masih lestarinya kerajinan bambu budaya Sunda. Proses ilmu Sosiologi Desain sudah membuktikan dari sisi makro dan mikro pengaruh global yang tidak menunjukkan perubahan tradisi budaya Sunda baik dari sastra, sejarah, mitos dan sebagainya. Nilai dan makna dari bentuk artefak daerah Selaawi muncul dengan sendirinya karena ada pendukung kebudayaan yaitu masyarakat sekitarnya. Kalangan akademis dan pembuat konsep desain bisa menggunakan pemetaan lokasi sentra industrikerajinanini untukmenjadi acuan dalammenciptakan dimensi baru desain berlandaskan tradisi masyarakat Sunda di Tasikmalaya dan sekitarnya atau bahkan pengembangan yang digabung unsur teknologi maju tanpa melupakan (local genius) budaya Sunda.

T This study, aims to give an idea of the existence of bamboo craft that has elements of Sundanese culture to the present at the site and surrounding town of Tasikmalaya in the region that was once the Dutch colonial era around 1900.The initial process of collecting data with interactive analysis of all data on these craft products taken from three locations and the selection of which appeared to be serving the data in chapter five. After a tentativeconclusion then combined with the method of transformation ofthe form of artifacts. That the results of the data in the form of handicraft products are divided into general findings and specific findings. Data problems then divided into empirical and theoretical findings of the analysis result is a directional and a conclusion.Selaawiregionwasstill keepingthe tradition ofSundaneseculture, evidenced by theartifactsthat explainthe methodof transformationthat the development ofhuman populationin the regionthat is stilllittlecausestilllestarinyaSundanesebamboo handicraftculture. Sociologyof scienceprocessdesignhas beenprovenin terms ofglobalmacroand microinfluencesthat do notshowchanges inthe Sundagoodculturaltraditionofliterature, history, mythandso on. The valueand meaningofartifactsformSelaawiareapresented itselfas there areculturesthatsupportthe surrounding community.Academic circles and the manufacturer can use the design concept mapping the location of this craft industry center to become a reference in creating a new dimension of design based on traditional Sundanese people in Tasikmalaya and surrounding areas or even the development of the combined elements of advanced technology without forgetting the (local genius) Sundanese culture.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?