DETAIL KOLEKSI

Penerapan metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) dan data mining pada proses produksi lemari es dua pintu di PT. Sharp Electronics Indonesia


Oleh : Erlita Andhiyani

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Johnson Saragih

Pembimbing 2 : Rina Fitriana

Subyek : Industry - Quality control;Industrial trusts

Kata Kunci : AHP, data mining, factorial design 23, MAFMA.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_STI_063001400152_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_STI_063001400152_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-5_Analisis-dan-Hasil.pdf
8. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-6_Usulan-Perbaikan.pdf
9. 2018_TA_STI_063001400152_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2018_TA_STI_063001400152_Daftar-Pustaka.pdf 2
11. 2018_TA_STI_063001400152_Lampiran.pdf

P PT. Sharp Electronics Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam peralatan elektronik, salah satunya adalah lemari es. Jenis lemari es yang diproduksi oleh perusahaan adalah lemari es satu pintu, lemari es dua pintu, dan lemari es freezer. Saat ini perusahaan dihadapi dengan masalah tingginya tingkat kegagalan atau tingkat kecacatan pada proses produksi lemari es, padahal perusahaan mengharapkan nol kegagalan dari proses produksi lemari es. Tingkat kecacatan tertinggi berdasarkan data historis bulan Juni hingga Juli dimiliki oleh produk lemari es dua pintu dengan persentase cacat sebesar 5.86%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi jumlah kegagalan pada proses produksi lemari es dua pintu. Metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengindentifikasi kegagalan dan penyebab kegagalan potensial yang terjadi pada proses produksi lemari es dua pintu. Hasil akhir dari metode MAFMA adalah nilai evaluation atau bobot akhir dari penyebab kegagalan, dimana bobot akhir terbesar adalah 0.16513. Bobot tersebut merupakan bobot akhir dari kegagalan PU kurang mengembang yang disebabkan belum adanya setting mesin optimum pada sub-proses curring. Proses curring adalah proses pengembangan senyawa Poly Urethan (PU) dalam kabinet yang berfungsi sebagai isolator panas dalam lemari es. Dengan menggunakan desain faktorial 23, didapatkan setting mesin optimum dari sub-proses curring, yaitu suhu jig 45 ºC, suhu preheating 37 ºC, dan waktu curring 10 menit. Metode data mining dengan algoritma naive bayes digunakan untuk melakukan prediksi klasifikasi data-data baru dari faktor-faktor yang berpengaruh dalam setting mesin pada sub-proses curring. Kemudian dibuat usulan perbaikan bagi perusahaan berupa pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) berdasarkan hasil setting optimum yang didapatkan, sehingga dapat mengontrol operator selama proses berlangsung agar kegagalan dapat diminimasi.

P PT. Sharp Electronics Indonesia is a company producing various kinds of electronic equipment, one of them is refrigerator. The type of refrigerator produced by company is single door refrigerator, double door refrigerator, and freezer refrigerator. The company is currently facing problems with defects rate in the refrigerator production process, against it’s target to zero-defect level. The highest level of defect based on June-July historical data is owned by double door refrigerator with a defect rate of 5.86%. The purpose of this research is to reduce the number of failures in the production process of double door refrigerator. Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) method with Analytic Hierarchy Process (AHP) approach is used to identify failures and causes of failure that occured in the double door refrigerator production process. The final result of the MAFMA method is the final evaluation or weight of the cause of failure, where the final weight is 0.16513. This weight is the final weight of defect by PU, which was less-expand failure that has not yet established optimal setting in the sub-process curring. Curring process is a process of expanding Poly Urethane (PU) in a cabinet that serves as a heat insulator in the refrigerator. By using factorial design 23, the optimum machine setting was obtained from the curring sub-process, which is 45 ºC jig temperature, preheating temperature 37 ºC, and 10 minutes curring time. Data mining methods with naive bayes algorithm are used to predict the classification of new data from influencing factors in the machine settings in the sub-process curring, followed by making suggestions for the company’s improvement in the form of making Standard Operating Procedure (SOP) based on the results of optimum settings obtained, so it can control the operator during the process so that the failure can be minimized.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?