Perbedaan kekuatan tekan resin akrilik self-cure dan resin komposit bis-acryl sebagai bahan mahkota sementara
L Latar belakang : Mahkota sementara merupakan kunci penting keberhasilan dalam perawatan gigi tiruan cekat. Perawatan menggunakan mahkota sementara dinilai berhasil bila memenuhi beberapa syarat seperti aspek biologis, mekanis, dan estetis. Kekuatan mekanis bahan mahkota sementara merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi ketahanan bahan terhadap fraktur selama pemakaian (kurang lebih 1-2 minggu atau beberapa bulan). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan tekan antara 2 bahan mahkota sementara, yaitu resin akrilik self-cure merk Vertex dan resin komposit bis-acryl merk Protemp II. Metode : Cetakan mould berbahan akrilik dengan diameter 4 mm dan tinggi 6 mm disiapkan untuk membuat 10 spesimen setiap bahan. Seluruh sampel yang sudah dibuat direndam dalam larutan bidestilata steril pada suhu ruangan sebelum diuji. Pengujian sampel menggunakan alat Universal Testing Machine (shimadzu AG 50) dilakukan sampai sampel mengalami fraktur. Hasil : Nilai kekuatan tekan menunjukkan resin komposit bis-acryl (Protemp II) memiliki kekuatan tekan 359,5 MPa dan resin akrilik self-cure Vertex 141,7 MPa. Kesimpulan : Analisis uji statistik Mann Whitney U menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada nilai kekuatan tekan dimana resin komposit bis-acryl memiliki kekuatan tekan lebih besar dibandingkan resin akrilik self-cure merk Vertex. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dokter gigi dalam memilih bahan mahkota sementara yang sesuai pada setiap kasus.
B Background : Provisional restorations serve a key role in the success of restorative treatment procedure with fixed prosthetic restorations. These provisional fixed prostheses must fulfill biologic, mechanic, and esthetic requirements to be considered successful. The mechanical strength of provisional crown and bridge material is of particular importance, as this factor might influence the integrity of provisional restorations during its time in situ (1 – 2 weeks up to several months). Objective : This study aimed to assess the compressive strength of two different provisional crown materials, consisting of acrylic resin (self-curing Vertex) and composite (bis-acryl Protemp II). Methode : A custom-made acrylic mould was made with a 4 mm diameter and 6 mm in depth and was used to prepare 10 specimens for each material. All samples were stored in distilled water at room temperature before being tested. Specimens were tested using Universal Testing Machine (shimadzu AG 50) and loaded under compressive force until they fractured. Result : The results showed the bis-acryl composite (Protemp II) performed the best compressive strength (359,5 MPa) followed with acrylic resin (141,7 MPa). Conclusion : The results were recorded and used for statistical analysis. Using Mann Whitney U test, this study found that there are significant difference between the two groups of samples (p < 0.05). this result may help clinicians to select the most appropriate material for each clinical situation.