Studi persepsi terhadap ruang pedestrian sebagai dasar perancangan lanskap koridor Kali Besar, Kota Tua Jakarta
K Koridor Kali Besar merupakan salah satu urban heritage district atau kawasan kota tua di Jakarta yang dikenal sebagai daerah perkantoran dan perusahaan besar di jaman kolonial. Bangunan-bangunan tua di sepanjang koridor kali besar memiliki potensi dengan nilai sejarah yang tinggi. Namun, ruang terbuka di Koridor Kali Besar belum termanfaatkan secara optimal, permasalahan fisik maupun non-fisik yang memerlukan upaya revitalisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan aktivitas dan pergerakan serta persepsi masyarakat pengguna sebagai bahan kajian penyusunan kriteria pengembangan revitalisasi lanskap. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana data yang dikumpulkan akan diolah dan dikelompokan, metode perolehan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan ke berbagai masyarakat pengguna tapak dan pemetaan perilaku pengguna. Hal ini dilakukan untuk menggali persepsi dan aspirasi pengguna tapak terhadap lanskap koridor Kali Besar dan pola perilaku pengguna dalam pemanfaatan lanskap koridor untuk mendapatkan kriteria-kriteria pengembangan dalam perancangan lanskap. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden menilai bahwa diperlukannya revitalisasi lanskap terkait dengan kondisi tapak yang masih belum dapat mewadahi berbagai aktivitas.
K Kali Besar Corridor is one of the urban heritage districts in Jakarta which is known as an office area and large companies in the colonial era. Old buildings along the corridor at times have great potential with high historical value. However, open space in the Kali Besar Corridor has not been optimally utilized, both physical and non-physical problems that require revitalization efforts. Therefore, it is necessary to conduct research with a qualitative approach through observing activities and movements as well as perceptions of the user community as a material for the preparation of landscape revitalization development criteria. The research method uses descriptive qualitative method in which the data collected will be processed and grouped, the data collection method is carried out through questionnaires distributed to various community user sites and mapping user behavior. This is done to explore the perceptions and aspirations of site users towards the Kali Besar corridor landscape and user behavior patterns in the use of corridor landscapes to obtain development criteria in landscape design. The results of the study showed that the majority of respondents considered that the need for landscape revitalization is related to site conditions that still cannot accommodate various activities.