Hubungan pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh pada penderita lepra
P Penyakit lepra atau Morbus Hansen merupakan suatu penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri melalui kulit dan mukosa hidung serta termasuk salah satu penyakit menular kronis yang angka kejadiannya tinggi di negara berkembang terutama di wilayah tropis. Pada tahun 2013, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat angka kecacatan 6,82 per 1.000.000 penduduk. Jawa Timur menduduki peringkat pertama dengan kasus lepra tertinggi di Indonesia. Penyakit lepra menimbulkan masalah kompleks, dari segi medis, sosial dan ekonomi akibat stigma buruk masyarakat terhadap penderita lepra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh pada penderita lepra. Rancangan penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan potong silang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2018. Subjek dalam penelitian ini adalah 74 pasien lepra RS Kusta Sitanala, Tangerang.Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner meliputi pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh. Analisis data dilakukan menggunakan program statistik dengan uji Chi Square dengan nilai kemaknaan < 0,05. Hasil penelitian ini adalah responden dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 47 responden (63,5%) dan dukungan keluarga yang mendukung yaitu sebanyak 58 responden (78,4%). Dari hasil uji statistik Chi-Square yang menilai hubungan antara pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh, didapatkan nilai p=0,00 yang artinya terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh pada penderita lepra. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan keluarga dengan dukungan untuk sembuh pada penderita lepra.
L Leprosyor also called Morbus Hansen is a chronic infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium leprae, through the skin and nasal mucosa. The disease of leprosy was included in one of the chronic infectious disease that is the number of occurrence is still high in the developing countries especially in the tropical regions. Throughout the year 2013, the Ministry of health of Indonesia noted the new leprosy cases 16,825, 6.82 per disability with numbers 1 million inhabitants. East Java was ranked first in Indonesia as the province with the highest leprosy cases about 30% of the total cases of leprosy in Indonesia. Leprosy disease poses complex problems, in terms of medical, social and economic consequences of bad stigma against leprosy sufferers community. This research aims to know the relationship between the knowledge of families with support for cured leprosy. The design of the research used in this study was observational analysis with cross-cut approach or cross sectional. Research conducted during the month of March – July 2018. The subject in this study is of a patient 74 leprous Sitanala Leprosy Hospital, Tangerang. Data were collected through questionnaires including knowledge, family support for recovery. Data analysis was done using statistics programs with test Chi Square value of significance of <0.05. The results of this study stated that the respondents with a good knowledge were 47 respondents (63.5%) and family support there is more on the patient with the family that supports as much as 58 respondents (78.4%). From the results of the statistical test of Chi-square who assess the relationship between the knowledge of families with support for cured leprosy patients obtained a value of p (p value) of 0000. These values were below the limit of significance of 0.05 means there is a correlation between the knowledge of families with support for cured leprosy patients. There is a relationship between the knowledge of families with support for cured leprosy patients.