D Dokter gigi di Indonesia dapat secara tidak sengaja menggunakan resin komposit yang sudah kadaluarsa dan sifat fisik dan mekanik dari resin komposit yang sudah kadaluarsa masih belum diketahui Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit tipe nanohybrid (Tetric N-Ceram, Ivoclar Vivadent, warna B2) yang belum kadaluarsa dan sudah kadaluarsa. Sebanyak 5 sampel resin komposit disiapkan untuk setiap kelompok yaitu resin komposit yang belum kadaluarsa, resin komposit yang sudah 1 tahun kadaluarsa dan resin komposit yang sudah 2 tahun kadaluarsa. Semua sampel resin komposit di polimerisasi dengan light curing unit PenCure (J. Morita) dan direndam dalam akuades selama 24 jam. Sampel resin komposit kemudian di tes menggunakan alat uji kekuatan tekan diametrikal (Hounsfield, England) sampai terjadi fraktur. Hasil nilai kekuatan tekan diametrikal yang didapat adalah 28.78 MPa untuk sampel resin komposit yang belum kadaluarsa; 27.64 MPa untuk sampel resin komposit yang sudah 1 tahun kadaluarsa; dan 25.07 MPa untuk sampel resin komposit yang sudah 2 tahun kadaluarsa. Hasil ini menunjukkan bahwa resin komposit yang belum kadaluarsa memiliki nilai kekuatan tekan diametrikal yang lebih tinggi, namun nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit yang sudah kadaluarsa masih diatas rata-rata. Analisis uji ANOVA satu arah menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit tipe nanohybrid yang belum kadaluarsa dan sudah kadaluarsa.