DETAIL KOLEKSI

Pengujian dan analisis performa engine komatsu saa12v140e-3 unit hd785-7 menggunakan bahan bakar b0, b35, b40, dan b50 pada dinamometer water brake dx3012


Oleh : Irfan Prastiyo

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Chalilullah Rangkuti

Subyek : Biodiesel fuels;Fuel consumption

Kata Kunci : biodiesel, engine SAA12V140E-3, fuel consumption, performance, and torque

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

I Indonesia berkomitmen dalam penggunaan energi bersih serta bertujuan untuk mengurangi impor solar di tengah situasi global yang terancam krisis energi dan tingginya harga minyak global. Penggunaan bahan bakar biodiesel secara resmi mulai berlaku pada tahun 2006. Peningkatan kadar biodiesel akan terus naikbertahap di Indonesia. Diperlukan pemantauan secara berkala atas kualitas dan kuantitas hasil uji performa mesin atau produk. Bahan bakar biodiesel dilakukan pengujian standar dan mutu (spesifikasi) di Badan Layanan Umum, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) sesuai peraturan Keputusan DirekturJenderal Migas No.170.K/HK.02/DJM/2023. Uji performa engine Komatsu SAA12V140E-3 unit HD785-7 menggunakan bahan bakar B0, B35, B40, dan B50 dilakukan menggunakan Dynamometer Water Brake DX3012. Pengujian dilakukan pada variasi putaran engine dan putaran konstan pada daya maksimum. Hasilpengujian performa menunjukkan bahan bakar B-0, B-35, B-40, dan B-50 telah memenuhi parameter standar dan mutu (spesifikasi) Keputusan Dirjen Migas No.170.K/HK.02/DJM/2023. Pada peningkatan kandungan biodiesel dari B-35, B-40, dan B-50 tidak secara signifikan menurunkan performa daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar (BSFC) engine dibandingkan dengan bahan bakar solar murni (B-0). Daya maksimum paling besar dihasilkan oleh bahan bakar B-0, dan daya maksimum paling kecil dihasilkan oleh bahan bakar B-50 dengan selisih daya yaitu 3.189%. Torsi paling tinggi dihasilkan oleh bahan bakar B-0 dan torsi paling rendah dihasilkan oleh bahan bakar B-50 dengan selisih torsi yaitu 3.441%. Pada hasil pengujian dikondisi daya maksimum engine BSFC paling tinggi dihasilkan oleh bahan bakar B-50, dan B-0 menunjukkan BSFC paling rendah dengan selisih BSFC yaitu 27.531%.

I Indonesia is committed to the use of clean energy and aims to reduce diesel imports amid the global energy crisis and high global oil prices. The use of biodiesel fuel officially began in 2006. The biodiesel content will continue to increase gradually in Indonesia. Regular monitoring of the quality and quantity of engine performance or product test results is necessary. Biodiesel fuel undergoes standard testing and quality (specification) testing at the Public Service Agency, the Oil and Gas Testing Center (LEMIGAS), in accordance with the Directorate General of Oil and Gas Decree No. 170.K/HK.02/DJM/2023. Performance testing of the Komatsu SAA12V140E-3 engine unit HD785-7 using B0, B35, B40, and B50 fuels was conducted using a Dynamometer Water Brake DX3012. The tests were conducted at various engine speeds and constant speeds at maximum power. The performance test results show that B-0, B-35, B-40, and B-50 fuels meet the standard and quality parameters (specifications) of the Directorate General of Oil and Gas Decree No.170.K/HK.02/DJM/2023. The increase in biodiesel content from B-35, B-40, and B-50 does not significantly reduce power performance, torque, and fuel consumption (BSFC) compared to pure diesel fuel (B-0). The highest maximum power was produced by B-0 fuel, and the lowest power was produced by B-50 fuel with a power difference of 3.189%. The highest torque was produced by B-0 fuel, and the lowest torque was produced by B-50 fuel with a torque difference of 3.441%. In the test results at maximum engine power conditions, the highest BSFC was produced by B-50 fuel, and B-0 showed the lowest BSFC with a BSFCdifference of 27.531%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?