DETAIL KOLEKSI

Analisis penerapan sirkit sentral telepon otomat Jatinegara 2b


Oleh : Bagus Permadi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Indra Surjati

Subyek : Telecommunication;Satellites;Signals and signaling

Kata Kunci : telecommunication, satellites, signals, circuits, telephone, 2 b

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STE_06298040_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STE_06298040_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2005_TA_STE_06298040_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2005_TA_STE_06298040_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STE_06298040_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STE_06298040_Bab-4_Analiais-Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 2005_TA_STE_06298040_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2005_TA_STE_06298040_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2005_TA_STE_06298040_Lampiran.pdf

S Sirkit yang beroperasi adalah jalur/saluran pembicaraan telepon yang digunakan oleh pelanggan. Sirkit yang beroperasi ditentukan oleh besarnya nilai trafik outgoing dan besarnya persentase probabilitas blocking. Besranya 1%. Kebutuhan penerapan sirkit yang beroperasi ditentukan oleh nilai persentase occupancy.Tugas akhir ini menganalisis efektifitas penerapan jumlah sirkit yang beroperasi pada sentral telepon otomat Jatinegara 2B terhadap lima ruas trunk group sentral tujuan, Yaitu sentral GB2D, Sentral KTIB, Sentral SLPC, Sentral TB1C, Sentral KLDB. Penerapan jumlah sirkit yang beroperasi dapat di tentukan dari lokasi daerah sekitar sentral atau perilaku pengguna telepon, tergantung dari mana dulu yang akan dipertimbangkan dalam merencanakan penerapan jumlah sirkit.Besarnya nilai persentase occupancy dapat menentukan efektifitas penerapan jumlah sirkit yang beroperas. Nilai occupancy yang bisa dikatakan efektif adalah antara 60% - 80%. Dari hasil penelitian sirkit yang beroperasi dengan menggunakan table erlang dan perhitungan occupancy, diperoleh nilai occupancy tertinggi terjadi di ruas JT2B – TB1C yaitu sebesar 61,81% dengan sirkit sebanyak 22 buah. Dan nilai occupancy terendah terjadi pada ruas JT2B-KT1B yaitu sebesar 31% dengan sirkit sebnayak 10.

T The operating circuit is the telephone line/channel used by the customer. The operating circuit is determined by the value of outgoing traffic and the percentage of blocking probability. The value is 1%. The need for implementing the operating circuit is determined by the percentage occupancy value.This final project analyzes the effectiveness of implementing the number of operating circuits at the Jatinegara 2B automatic telephone exchange on five destination central trunk group segments, namely the GB2D central, KTIB central, SLPC central, TB1C central, KLDB central. The implementation of the number of operating circuits can be determined from the location of the area around the central or the behavior of telephone users, depending on which one will be considered first in planning the implementation of the number of circuits.The value of the percentage occupancy can determine the effectiveness of implementing the number of operating circuits. The occupancy value that can be said to be effective is between 60% - 80%. From the results of the research on circuits operating using the Erlang table and occupancy calculations, the highest occupancy value was obtained in the JT2B - TB1C section, which was 61.81% with 22 circuits. And the lowest occupancy value occurred in the JT2B-KT1B section, which was 31% with 10 circuits.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?