K Kegiatan eksploitasi minyak bumi (crude oil) berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup. Crude oil sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dapat menimbulkan pencemaran tanah, air tanah, dan/atau air. Tujuan studi literatur dalam bidang Bioteknologi Lingkungan ini untuk melakukan remediasi tanah tercemar minyak bumi secara enzimatis oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Brevibacterium casei pada kondisi lingkungan (pH dan temperatur) terkontrol. Studi diawali dengan melakukan analisis karakteristik bakteri indigenous yang diisolasi dari tanah tercemar minyak bumi dan kondisi lingkungan yang mendukung penyisihan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). Selain itu, juga dilakukan analisis perencanaan bioremediasi tumpahan minyak bumi pada skala pilot. Bakteri Brevibacterium casei dan Pseudomonas aeruginosa dikultivasi di dalam media pertumbuhan (growth media) Minimal Salts Media (MSM)yang mengandung mikro nutrient dan makro nutrient tanpa sumber karbon. Sampel tanah tercemar minyak bumi dilarutkan secara steril, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor batch. Sampling dilakukan setiap hari hingga akhir penelitian. TPH diukur dengan Gas Chromatography (GC). Analisis Efisiensi penyisihan crude oil ditunjukkan oleh analisis persentase penurunan TPH selama penelitian berlangsung. Kedua jenis bakteri bekerja optimal pada temperatur optimum 30-35ºC dan pH optimum berkisar antara 7,0-8,0 untuk mendegradasi hidrokarbon pada sampel tanah tercemar sebanyak masing-masing lebih dari 69% dan lebih dari 76,2%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan seperti temperatur dan pH memegang peranan penting bagi Brevibacterium casei dan Pseudomonas aeruginosa untuk mendegradasi hidrokarbon minyak bumi.