Pengaruh compulsive buying behavior terhadap online shopping behavior dengan purchase intention dan fear of missing out sebagai mediasi
P Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Compulsive Buying terhadap Online Shopping Behavior melalui mediasi Purchase Intention dan Fear of Missing Out. Compulsive Buying sendiri akan dibagi menjadi 3 dimensi yakni : Hedonic Motives, Utilitarian Motives dan Self-Esteem Motives. Metode pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, menggunakan survey research pada pengguna platform e-commerce. Pengumpulan data digunakan dengan cara menyebarkan kuesioner. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 260 responden. Metode pengujian data yaitu uji instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji Validitas menggunakan SEM AMOS dan Uji Reliabilitas menggunakan SPSS. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan Software AMOS. Hubungan secara langsung menunjukkan bahwa hasil penelitian Hedonic Motives (HM) dan Fear of Missing Out (FOMO) tidak berpengaruh terhadap Online Shopping Behavior (OSB), Utilitarian Motives (UM) Self-Esteem Motives (SEM) dan Purchase Intention (PI) berpengaruh terhadap Online Shopping Behavior (OSB), Utilitarian Motives (UM) dan Self-Esteem Motives (SEM) berpengaruh terhadap Purchase Intention (PI), Hedonic Motives (HM) berpengaruh terhadap Fear of Missing Out (FOMO). Kemudian dalam uji mediasi Fear of Missing Out (FOMO) memediasi secara penuh dalam mempengaruhi Hedonic Motives (HM) terhadap Online Shopping Behavior (OSB), lalu, Purchase Intention (CE) memediasi secara parsial dalam mempengaruhi Utilitarian Motives (UM) terhadap Online Shopping Behavior (RI), serta, lalu, Purchase Intention (CE) memediasi secara parsial dalam mempengaruhi Self-Esteem Motives (UM) terhadap Online Shopping Behavior (RI). Bedasarkan penelitian ini disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan variabel lain seperti The Big Five Personality. Implikasi manajemen disarankan untuk berkolaborasi dengan influencer dan menciptakan kampanye marketing baru dan memanfaatkan consumer wave guna memantik fear of missing out.