DETAIL KOLEKSI

Analisis kajian penyebab banjir DKI Jakarta (Studi kasus: Banjir Daerah Kelapa Gading)

5.0


Oleh : Anastasia Septya Wardaningrum,

Info Katalog

Subyek : Drainage system;Drainage pipes

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Teddy W. Sudinda

Kata Kunci : rational method, Kelapa Gading, pump house, reservoir, infiltration well

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TS_MTS_151011910004_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2021_TS_MTS_151011910004_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2021_TS_MTS_151011910004_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2021_TS_MTS_151011910004_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TS_MTS_151011910004_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TS_MTS_151011910004_Bab-4_Data-dan-analisis.pdf
7. 2021_TS_MTS_151011910004_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2021_TS_MTS_151011910004_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2021_TS_MTS_151011910004_Lampiran.pdf

K Kelapa Gading yang merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Utara yang sering dilanda banjir. Untuk itu diperlukan adanya analisis penyebab banjir beserta cara penanggulangannya untuk daerah Kelapa Gading dengan mengkaji data curah hujan, kapasistas sistem drainase, pompa eksisting, serta topografi dan pemanfaatan lahan yang ada. Data-data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data sekunder berupa data curah hujan di Stasiun Hujan Tanjung Priok yang didapatkan dari BMKG, data kejadian banjir yang didapatkan dari BPBD DKI Jakarta, serta data-data dimensi saluran drainase, rumah pompa serta waduk yang didapatkan dari Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Utara. Adapun curah hujan dihitung menggunakan Metode Gumbel dan Intensitas Mononobe. Kapasitas saluran drainase eksisting primer yang ada di Kelapa Gading di analisis menggunakan rumus Manning yang selanjutnya dibandingkan dengan debit rencana yang dihitung menggunakan metode Rasional untuk periode 5 dan 10 tahun. Berdasarkan perhitungan yang, dari 33 saluran drainase yang ada terdapat 18 saluran yang tidak mampu menampung debit limpasan yang mungkin terjadi dalam periode 5 tahun. Sedangkan untuk periode 10 tahun, terdapat 20 saluran yang tidak mampu menampung debit limpasan yang ada. Selanjutnya dari 10 Rumah Pompa yang ada di Kelapa Gading dalam periode hujan 5 tahun dan 10 tahun, terdapat 4 pompa yang tidak mampu menampung debit limpasan yang mungkin terjadi dengan asumsi genangan 0,2 m. Sedangkan dengan asumsi genangan setinggi 0,5 m terdapat 7 pompa yang tidak dapat menampung debit limpasan yang ada. Kurangnya lahan resapan akibat tata guna lahan yang berubah drastis di daerah Kelapa Gading juga menyebabkan aliran air yang melimpah tidak terserap dengan baik oleh tanah. Oleh karena itu saluran drainase eksisting juga perlu diperbesar dan pompa juga ditambahkan sesuai rekomendasi agar banjir tidak terjadi lagi. Selain itu, perlu dibangun 876 sumur resapan yang disebar di berbagai titik di Kelapa Gading yang sangat membutuhkan peran serta masyarakat dalam menanggulangi banjir secara swadaya.

K Kelapa Gading which is one of the sub-districts in North Jakarta which is often hit by floods. For this reason, it is necessary to analyze the causes of flooding and how to overcome them for the Kelapa Gading area by reviewing rainfall data, drainage system capacity, existing pumps, as well as topography and land use. The data used in this study are secondary data in the form of rainfall data at Tanjung Priok Rain Station obtained from BMKG, flood incident data obtained from BPBD DKI Jakarta, as well as dimension data of drainage channels, pump houses and reservoirs obtained from North Jakarta City Water Resources Sub-dept. The rainfall is calculated using the Gumbel Method and Mononobe Intensity. The capacity of the existing primary drainage channel in Kelapa Gading is analyzed using the Manning formula which is then compared with the planned discharge calculated using the Rational method for a period of 5 and 10 years. Based on the calculations, of the 33 existing drainage channels, there are 18 channels that are not able to accommodate the runoff discharge that may occur within a 5-year period. Meanwhile, for a period of 10 years, there are 20 channels that are unable to accommodate the existing runoff discharge. Furthermore, of the 10 pump houses in Kelapa Gading in the 5-year and 10-year rainy periods, there are 4 pumps that are unable to accommodate the runoff discharge that may occur with the assumption of a 0.2 m inundation. Meanwhile, assuming a puddle of 0.5 m high, there are 7 pumps that cannot accommodate the existing runoff discharge. The lack of infiltration land due to the drastic changes in land use in the Kelapa Gading area also causes the abundant water flow not to be absorbed properly by the soil. Therefore, the existing drainage channel also needs to be enlarged and pumps also added according to the recommendations so that flooding does not occur again. In addition, it is necessary to build 876 infiltration wells which are spread at various points in Kelapa Gading which urgently need the participation of the community in tackling floods independently.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?