J Jumlah penduduk Jakarta terus meningkat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan perumahan. Di sisi lain, ketersediaan lahan untuk tinggal semakin sempit. Hal ini mendorong pengembang mengembangkan perumahan dengan membangun perumahan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) karena masih memiliki lahan luas untuk dibangun perumahan dan jaraknya ke dan dari Jakarta masih relatif terjangkau. Salah satu wilayah dengan pembangunan perumahan yang cukup pesat adalah Tangerang di mana terdapat Perumahan Palem Semi. Saat ini penjualan perusahaan mengalami penurunan dibandingkan penjualan sebelumnya Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pemasaran perumahan Palem Semi, Mengetahui faktor faktor ekternal yang menjadi peluang dan ancaman pemasaran perumahan Palem Semi, Menyusun strategi pemasaran yang sesuai bagi perumahan Palem Semi, Menentukan Segmentasi dan Targeting Perumahan Palem Semi. Analisis data yang digunakan adalah matriks IFE, EFE, SWOT. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi Perumahan Palem Semi yaitu Pengembang yang berpengalaman, Perluasan pembangunan, Nilai investasi yang terus meningkat, Cepat tanggap jika ada complain dari customer, Dana pembangunan rumah dan proyek lainnya murni self financing, lokasi yang strategis, harga yang bersaing. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan yaitu air inkjet dari PAM yang kurang bersih, banyaknya keluhan bocor di saat hujan Faktor eksternal yang menjadi peluang bagi Perumahan Palem Semi yaitu Dibangunnya berbagai pusat perbelanjaan. Tingkat suku bunga KPR yang rendah, Target pasar yang semakin membesar, Menjalin kerja sama dengan lebih banyak bank untuk KPR, Konsorsium dengan Agung Sedayu Group, Mengikuti pameran properti Sedangkan ancaman yang harus dihindari adalah Semakin banyak pesaing, Kenaikan harga material, Kenaikan suku bunga KPR' Dari analisis matriks IFE gisimpulkan bahwa perusahaan dalam posisi kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahannya dengan skor terbobot sebesar 3,863. Dari analisis matriks EFE didapatkan skor terbobot sebesar 3,648 yang berarti perusahaan telah memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman di pasar industri. Dari analisis matriks SWOT dihasilkan strategi S-0 yaitu Meningkatkan pengalaman, self financing dalam perwujudan konsorsium dengan Agung Sedayu Group. Meningkatkan pangsa pasar dengan didukung oleh Perluasan pembangunan dan Harga yang bersaing dengan memanfaatkan pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, tingkat suku bunga KPR yang rendah dan target pasar yang semakin membesar. Meningkatkan kesempatan menjalin kerja sama dengan lebih banyak bank untuk KPR serta mengikuti pameran - pameran properti yang difokuskan pada gedung perkantoran terutama di bank dengan peramalan nilai investasi yang terus meningkat dan lokasi yang strategis., strategi WO yang dihasilkan yaitu meningkatkan volum penjualan melalui peningkatan target penjualan dan memelihara air inkjet PAM yang kurang bersih dengan menggunakan filter tools serta meningkatkan kualitas material agar mengurangi keluhan bocor saat hujan. Dengan adanya strategi ini diharapkan ancaman yang merugikan bagi perusahaan dapat teratasi sehingga volume penjualan dari Perumahan Palem Semi dapat meningkat. Peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu dibangunnya berbagai pusat perbelanjaan, tingkat suku bunga KPR yang rendah, target pasar yang semakin membesar, menjalin kerja sama dengan lebih banyak bank untuk KPR, konsorsium dengan Agung Sedayu Group, mengikuti pameran properti. Strategi S-T Mengantisipasi ancaman semakin banyak pesaing dengan lokasi yang strategis dan harga yang bersaing. Menjaga predikat pengembang yang berpengalaman serta memelihara harga yang bersaing untuk menghadapi kenaikan harga material. Mengantisipasi kenaikan suku bunga KPR dengan pertimbangan nilai investasi yang terus meningkat ke depannya. Strategi W-T yang didapat membangun produk yang berkualitas dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas