Evaluasi sistem pengendalian banjir kota Jambi
B Bencana banjir telah menjadi persoalan tiada akhir bagi manusia di seluruh dunia dari dulu, sekarang dan yang akan datang. Bencana ini bisa merupakan akibat dari peristiwa alam atau akibat dari aktifitas dan kegiatan manusia dan bahkan bisa secara bersamaan diakibatkan oleh alam dan manusia. Demikian pula dengan Kota Jambi yang terus tumbuh dan berkembang. Kota Jambi dilalui oleh sungai besar yaitu Sungai Batanghari, dengan luasan kota jauh lebih kecil dibandingkan dengan luas DAS Batanghari. Hal ini memberikan konsekuensi logis bahwa banjir yang terjadi di kota dapat disebabkan oleh perubahan dan pertumbuhan Kota Jambi, sehingga. Perlu dilakukan berbagai upaya penanganan banjir. Untuk itu, penelitian ini megevaluasi masyarakat pada sistem pengendalai Banjir Kota Jambi. Di dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan terdiri dari analisi model Hidrologi menggunakan HEC-HMS, penyebaran kuisioner pada masyarakat yang terkena dampak banjir dan diskusi terarah yang melibatkan berbagai stake holder yang terlibat pada pengelolaan system pengendali banjir Kota Jambi. Berdasarkan hasil analisa di atas maka dapat disimpulkan, beberpa hal antara lain (1) evaluasi terhadap sistem pengendalian banjir kota Jambi meliputi berkurangnya luas daerah genangan banjir pada elevasi +12.00 dpl seluas 1.225 Ha, berkurangnya durasi lama banjir yang terjadi pada 19 titik lokasi banjir selama 3-4 hari. berkuranganya masyarakat yang terkena dampak banjir sebanyak 1.283 rumah dengan jumlah jiwa 11.669 jiwa dan berfungsinya bangunan pengendali banjir pada 4 DAS dengan sudah terbangun 2 stasiun pompa banjir dan 3 pintu air; (2) secara kumulatif pengendalian banjir baru mencapai 38 % dari target pengendalian ;(3) orientasi pengendalian banjir sebagian besar didominasi dengan penanganan secara struktur sehingga belum optimal dan (4) kberhasilan pengendalian banjir yang telah ditetapkan belum optimal.
F Flood disaster has been an endless problem for people all over the world, past, present and future. This disaster can be a result of natural events or a result of human activities and activities and can even be simultaneously caused by nature and humans. Likewise, Jambi City continues to grow and develop. The city of Jambi is crossed by a large river, the Batanghari River, with a much smaller city area compared to the area of the Batanghari watershed. This gives a logical consequence that floods that occur in cities can be caused by changes and growth in the City of Jambi, thus. Various efforts to deal with floods need to be done. For this reason, this study evaluates the community in the Jambi City Flood Control System In this study, the research method used consisted of an analysis of the Hydrological model using HEC-HMS, distributing questionnaires to flood-affected communities and focused discussions involving various stakeholders involved in managing the flood control system in the City of Jambi. Based on the results of the analysis above, it can be concluded that, among other things, (1) evaluation of the Jambi city flood control system includes a reduction in the area of flood inundation at an elevation of +12.00 asl for an area of 1,225 Ha, a reduction in the duration of flooding that occurred at 19 points of flood locations during 3-4 days. reduction of 1,283 houses affected by flooding with a total of 11,669 people and the functioning of flood control buildings in 4 watersheds with 2 flood pumping stations and 3 flood gates already built; (2) cumulative flood control has only reached 38% of the control target, (3) flood control orientation is largely dominated by structural management so that it is not optimal and (4) the success of flood control has not been optimal