Audit energi gedung perkantoran, kuningan, jakarta selatan untuk penerapan sistem manajemen energi berbasis iso 50001:2018
P Perusahaan yang menyewa gedung perkantoran di Kuningan, Jakarta Selatan belum menerapkan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi, sehingga sistem kelistrikannya sering mengalami permasalahan listrik. Belum adanya sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001:2018 pada Gedung Perkantoran, Kuningan Jakarta Selatan membuat perusahaan sulit menentukan strategi pengelolaan energi dari fungsi perencanaan sampai ke evaluasi sehingga berakibat kepada peningkatan tagihan biaya listrik yang dibayarkan tanpa termonitoring setiap bulannya. Menurut perhitungan parameter nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di Gedung Perkantoran, Kuningan, Jakarta Selatan, 18 ruangan masih dikategorikan boros dengan nilai IKE lebih dari 7.4kWh/m2/bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan audit energi untuk mencapai nilai IKE di kategori cukup efisien sesuai regulasi Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012 di angka kurang dari 7.4 kWh/m2/bulan pada setiap ruangan yang terdapat di Gedung Perkantoran, Kuningan, Jakarta Selatan berbasis ISO 50001:2018, dan memberikan rekomendasi penghematan energi listrik. Metode kuantitatif digunakan pada penelitian ini dengan tahap awal berupa audit energi yang dilakukan di Gedung Perkantoran, Kuningan, Jakarta Selatan dengan mengumpulkan data peralatan listrik per luas ruangan, kemudian hasil dari audit dapat dianalisis untuk menghitung nilai IKE sehingga menjadi dasar dalam menentukan program hemat energi untuk mengefisiensi konsumsi energi listrik. Hasil nilai IKE berdasarkan total konsumsi energi per luas ruangan 9.796,78 kWh dengan luas ruangan 4.661,73m2 ialah 2 kWh/m2/bulan. Kerangka kerja ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi di organisasi berpotensi menciptakan efisiensi sebesar 7.838,52 kWh/bulan dan Rp11.343.901,80/bulan di Gedung Perkantoran, Kuningan, Jakarta Selatan.
T The company that rents office buildings in Kuningan, South Jakarta has not yet implemented the ISO 50001:2018 Energy Management System, resulting in frequent electrical problems. The absence of an ISO 50001:2018-based Energy Management System in the office building in Kuningan, South Jakarta makes it difficult for the company to determine energy management strategies from planning to evaluation, leading to increased electricity bills that go unmonitored each month. According to calculations of the Energy Consumption Intensity (IKE) parameter in the office building in Kuningan, South Jakarta, 18 rooms are still categorized as wasteful, with IKE values exceeding 7.4 kWh/m²/month. The purpose of this study is to conduct an energy audit to achieve IKE values in the sufficiently efficient category according to the Ministry of Energy and Mineral Resources Regulation No. 13 of 2012, targeting less than 7.4 kWh/m²/month in each room of the office building in Kuningan, South Jakarta based on ISO 50001:2018, and to provide recommendations for electricity energy savings. This study uses a quantitative method, starting with an energy audit in the office building in Kuningan, South Jakarta by collecting data on electrical equipment per room area. The audit results can then be analyzed to calculate the IKE value, forming the basis for determining energy-saving programs to increase the efficiency of electricity consumption. The IKE value based on total energy consumption per room area of 9,796.78 kWh with a room area of 4,661.73 m² is 2 kWh/m²/month. The ISO 50001:2018 Energy Management System framework in the organization has the potential to create efficiencies of 7,838.52 kWh/month and IDR 11,343,901.80/month in the office building in Kuningan, South Jakarta.