Perbandingan efektivitas senyawa pengkelat (chelating agent) edta dan asam sitrat (citric acid) untuk peningkatan perolehan crude oil
P Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Asam Etilenediamintetraasetat (EDTA) dan asam sitrat sebagai fluida injeksi dalam meningkatkan perolehan minyak dari reservoir sandstone. Peningkatan konsumsi minyak di Indonesia, disertai dengan penurunan produksi dari beberapa ladang minyak, memerlukan eksplorasi teknik perolehan lanjutan. Metode Enhanced Oil Recovery (EOR), terutama EOR kimia, menawarkan solusi menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi minyak. Senyawa pengkelat seperti EDTA dan asam sitrat mampu membentuk kompleks dengan ion logam, yang dapat menghambat aliran fluida dan menyebabkan penyumbatan pada batuan reservoir. Penelitian ini fokus pada membandingkan kinerja EDTA dan asam sitrat saat ditambahkan ke dalam fluida injeksi untuk meningkatkan faktor perolehan. Mekanisme utama yang diteliti termasuk perubahan wettability batuan dari oil-wet menjadi water-wet, peningkatan porositas dan permeabilitas batuan, serta peningkatan kelarutan minyak. Eksperimen laboratorium dilakukan untuk menentukan konsentrasi optimal EDTA dan asam sitrat untuk EOR yang efektif. Pengaturan eksperimental melibatkan uji coreflooding pada sampel core Berea yang jenuh dengan light crude oil dan brine sintetis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik EDTA maupun asam sitrat dapat secara signifikan meningkatkan perolehan minyak. EDTA, yang dikenal karena sifat pengkelatnya yang kuat, dan asam sitrat, sebagai alternatif yang efektif biaya dan mudah didapat, keduanya menunjukkan kemampuan untuk mengubah wettability batuan reservoir dan meningkatkan perolehan minyak. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua senyawa pengkelat mampu memberikan nilai tambah dalam proses EOR di dunia nyata dan menawarkan solusi potensial untuk meningkatkan efisiensi perolehan minyak di oil field yang menurun. Dari keseluruhan hasil coreflooding, untuk Asam sitrat (5% dan 10%), mampu menambah hasil recovery factor (RF) sebanyak 16,67% dan 17,50% dengan volume sebanyak 0,30 mL dan 0,35 mL. Untuk EDTA (5% dan 10%) mampu menambah hasil recovery factor (RF) sebanyak 13,89% dan 15,00% dengan volume minyak sebanyak 0,35 mL dan 0,50 mL. Secara keseluruhan, injeksi senyawa pengkelat baik EDTA maupun asam sitrat dapat menigkatkan hasil perolehan minyak.
T The research aims to evaluate the effectiveness of Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA) and citric acid as injection fluids in enhancing recovery factor from oil reservoirs using Berea sandstone. The increasing oil consumption in Indonesia, coupled with declining production from several oil fields, necessitates the exploration of advanced recovery techniques. Enhanced Oil Recovery (EOR) methods, particularly chemical EOR, offer promising solutions to improve oil extraction efficiency. EDTA and citric acid as chelating agents can form complexes with metal ions, which can hinder fluid flow and cause blockages in reservoir rocks. This study focuses on comparing the performance of EDTA and citric acid when added to injection fluids to enhance the recovery factor. The primary mechanisms investigated include altering the rock wettability from oil-wet to water-wet, increasing rock porosity and permeability, and enhancing oil solubility.The laboratory trials were conducted to determine the optimal concentrations of EDTA and citric acid for effective EOR. The experimental setup involved core flooding tests on synthetic Berea core samples saturated with light crude oil and synthetic brine. The results shows that both EDTA and citric acid can significantly enhance oil recovery. EDTA, known for its strong chelating properties, and citric acid, as a cost-effective and readily available alternative, both demonstrated the ability to alter the wettability and increase oil recovery. This research shows that both chelating agents can provide added value in real-world EOR processes and offer potential solutions to improve oil recovery efficiency in declining oil fields. Overall core flooding results for citric acid (5% and 10%) showed an increase in recovery factor (RF) by 16.67% and 17.50% with volumes of 0.30 mL and 0.35 mL, respectively. For EDTA (5% and 10%), the recovery factor increased by 13.89% and 15.00% with oil volumes of 0.35 mL and 0.50 mL, respectively. Overall, the injection of chelating agents, both EDTA and citric acid, can enhance oil recovery.