DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas produk double side PTH menggunakan metode six sigma dan 5S di PT Java Persada Elektrindo


Oleh : Dani Machmuri

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Pembimbing 2 : Rina Fitriana,ST, MM

Subyek : Quality control;Evaluation methods;Materials testing;Management operations;Industrial management;Project management.

Kata Kunci : Six Sigma, DMAIC, quality improvement, DPMO, 5S.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06304233_Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06304233_Abstrak.pdf
3. 2012_TA_TI_06304233_Daftar-isi.pdf
4. 2012_TA_TI_06304233_Bab1.pdf
5. 2012_TA_TI_06304233_Bab2.pdf
6. 2012_TA_TI_06304233_Bab3.pdf
7. 2012_TA_TI_06304233_Bab4.pdf
8. 2012_TA_TI_06304233_Bab5.pdf
9. 2012_TA_TI_06304233_Bab6.pdf
10. 2012_TA_TI_06304233_Daftar-pustaka.pdf
11. 2012_TA_TI_06304233_Lampiran.pdf

P PT. Java Persada Elektrindo adalah perusahaan PCB (Printed Circuit Board) pertama di Indonesia. Strategi penempatan produk perusahaan ini adalah Make to Order, yaitu melakukan produksi berdasarkan pesanan pelanggan. Penelitian ini akan membahas perbaikan kualitas produk pada pembuatan PCB jenis Double Sided PTH. Sistem pengendalian kualitas yang sekarang berjalan menghasilkan tingkat kecacatan sebesar 9,27 %. Pada perbaikan proses ini, dilakukan dengan tahapan yang terdapat pada Six Sigma yang dikenal sebagai DMALC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik jenis cacat dan faktor yang mempengaruhi kecacatan, menghitung nilai DPMO dan tingkat sigma, memberikan usulan perbaikan terhadap permasalahaan yang ada di PT. Java Persada Elektrindo. Penerapan six sigma dengan metode Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) dilakukan pada proses drilling, expose film dan conventional solder mask. Nilai DPMO (Defect Per Million Opportunities) yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu sebesar 20195 dengan tingkat sigma sebesar 3,55. Cacat yang paling dominan yaitu broken pad, error et dan open. Dari permasalahan yang didapat, maka usulan perbaikan yang dilakukan adalah membuat SOP (Stanclar Operation Procedure) bare pada mesin cnc drilling, usulan perbaikan untuk proses expose film adalah dengan menambahkan alat berupa kompresor portable dan usulan perbaikan untuk menciptakan lingkungan yang teratur, bersih, aman dan memiliki kinerja tinggi adalah dengan menerapkan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke).

P PT. Java Persada Elektrindo is a PCB (Printed Circuit Board), the first in Indonesia. This company's product placement strategy is Make to Order, which is doing the production based on customer orders. This study will discuss the improvement of product quality in the manufacture of Double Sided PTH PCB types. Quality control system that now runs produce the defect rate of 9,27%. On improving this process, carried out by stages contained in Six Sigma is known as DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). The purpose of this study was to identify characteristics of types of defects and the factors that influence disability, calculate the value of DPMO and sigma levels, propose revisions to the problem in the PT Java Persada Elektrindo. Application of six sigma methods Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) performed on drilling process, expose the .film and the conventional solder mask Value DPMO (Defect Per Million Opportunities) obtained from the calculation that is equal to 20 195 with a sigma level of 3,55. The most dominant defect pad is broken, error et and open. Of the problem is obtained, then the proposed improvements is to make SOP (Standard Operation Procedure) cnc drilling machine on the new, proposed improvements to expose the film is by adding a form of portable compressors and the proposed environmental improvements to create an orderly, clean, safe and has a high performance is to implement 55 method (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?