DETAIL KOLEKSI

Serat dengan diabetes melitus tipe 2


Oleh : Yulinda Nur Aini

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1713

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Verawati Sudarma

Subyek : Diabetes

Kata Kunci : fiber, type 2 diabetes mellitus (T2DM).

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SKD_030001600159_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2020_TA_SKD_030001600159_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_SKD_030001600159_Bab-1_Pendahuluan.pdf 2
4. 2020_TA_SKD_030001600159_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 10
5. 2020_TA_SKD_030001600159_Bab-3_Pembahasan.pdf 3
6. 2020_TA_SKD_030001600159_Bab-4_Kesimpulam.pdf 1
7. 2020_TA_SKD_030001600159_Daftar-Pustaka.pdf 6

D Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dikaitkan dengan kombinasi resistensi terhadap aksiinsulin dan respon kompensasi sekresi insulin yang tidak adekuat. Faktor yangmeningkatkan risiko DMT2 dan memicu terjadinya komplikasi adalah rendahnyatingkat pendidikan, lama waktu inaktivitas, konsumsi alkohol dan merokok, sertapola makan yang tidak sehat, konsumsi berlebihan minuman manis, dan penurunanasupan biji-bijian utuh dan serat. Menurut data Riskesdas 2013, penduduk >10 tahunkurang konsumsi sayur dan buah adalah sebesar 93,5%. Berdasarkan estimasi jumlahpenderita DMT2 tahun 2000 dan 2030 Indonesia menempati peringkat 4 di dunia.Serat larut diyakini menunda respons glukosa plasma dengan mengeluarkan zatseperti gel di saluran pencernaan, yang dapat memperlambat penyerapan gula olehtubuh sehingga menyebabkan kadar glukosa darah tidak naik dengan cepat ataumelonjak dan serat tidak larut dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan danasupan makanan, sehingga menurunkan asupan kalori dan indeks masa tubuh (IMT).Peningkatan konsumsi serat merupakan salah satu pendekatan nutrisi untukmencegah risiko DM maupun mengobati pasien DMT2

T Type 2 Diabetes Melitus (T2DM) is related to the combination of insulin resistantand compensasion of in adequate insulin secretation. Factors that increase theincident and complication of T2DM are low level of education, duration of inactivity,alcohol consumption, smoking, high consumption of simple carbohydrate, lowconsumption of complex carbohydrate, excessive consumption of sweet drinks andlow intake of beans and fiber. According to Riskesdas 2013,93,5% of the populationaged ≥10 years have low consumption of vegetable and fruit. Based on the estimatednumber of patient with T2DM in 2000 and 2030, Indonesia ranks 4th in the world.Soluble fiber is believed to delay the response of plasma glucose by releasingsubstances in the digestive tract which can slow the absorption of sugar so that bloodsugar levels do not rise rapidly. Insoluble fiber causes a decreased in appetite andfood intake which leads to lower calory intake and body mass index (BMI).Increasing fiber consumption prevent the risk of DM or treat patients with T2DM.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?