Daya hambat ekstrak etanol bawang dayak (eleutherine palmifolia) terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus sanguinis (Laporan Penelitian)
B Bawang dayak merupakan tanaman asli Indonesia yang sering dijadikan obat tradisional karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bawang dayak mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, tanin, fenolik, flavonoid, steroid dan glikosida yang memiliki sifat antibakteri. Stomatitis aftosa rekuren merupakan salah satu kelainan pada mulut yang sangat umum terjadi terutama di Indonesia. Salah satu faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya stomatitis aftosa rekuren adalah infeksi bakteri, yaitu bakteri Streptococcus sanguinis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bawang dayak (Eleutherine palmifolia) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis. Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratorium yang dilakukan secara in vitro dengan metode difusi sumuran agar yang menggunakan cawan petri. Ekstrak etanol bawang dayak didapatkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Konsentrasi ekstrak etanol bawang dayak yang digunakan adalah 6.25%, 12.5%, 25%, 50% dan 100% serta klorheksidin glukonat 0.2% sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Hasil diameter zona hambat yang terbentuk diukur dengan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol bawang dayak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis dengan konsentrasi MIC adalah konsentrasi ekstrak etanol bawang dayak 6.25%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bawang dayak memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococcus sanguinis.
T The dayak onion is a plant native to indonesia which is often used as a traditional medicine because of the multiple health benefits. Dayak onions contain many active components such as alkaloids, tannins, phenolics, flavonoids and glycosides which are known to have antibacterial properties. Recurrent aphthous stomatitis is a very common oral condition especially in Indonesia. One of the predisposing factors of recurrent aphthous stomatitis is bacterial infections of Streptococcus sanguinis species. The purpose of this study is to determine whether the ethanol extract of the dayak onion has an inhibiting effect on the growth of Streptococcus sanguinis. This study is an experimental laboratory study which was done in vitro with a well agar diffusion method using a petri dish. The ethanol extract was obtained using a a maceration method with a 96% ethanol solvent. The dayak onion ethanol extract was processed into different concentration levels of 6,25%, 12,5%, 25%, 50% and 100% respectively with chlorhexidine gluconate 0,2% as a positive control and aquadest as a negative control. The result of diameter of the inhibition zone was measured using calipers. The result of this study show that the ethanol extract of dayak onion has an effect on the inhibition of Streptococcus sanguinis growth, with a concentration level of 6,25% is the minimum inhibitory concentration. Based on this study it can be concluded that the ethanol extract of onion dayak has a inhibitory effect on the growth of Streptococcus sanguinis bacteria.