Hubungan antara beban kerja psikologis dan kejadian migrain pada karyawan di Kementerian X
M Menurut data World Health Organization (WHO) angka prevalensi tahunan migrain adalah 12% dan termasuk ke dalam penyakit medis paling umum ketiga dan gangguan neurologis kedua. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah faktor demografi (usia dan jenis kelamin) dan beban kerja psikologis pada karyawan. Masih terdapat kontroversi antara beberapa penelitian terkait dengan beban kerja psikologis dan kejadian migrain pada karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara beban kerja psikologis dan kejadian migrain pada karyawan di Kementerian X.METODEPenelitian ini menggunakan studi potong lintang (cross-sectional) dengan total 257 responden di Kementerian X. Pengumpulan data dengan kuesioner (CarMen-Q, MS-Q dan data sosiodemografi). Analisis data dengan metode Chi-Square melalui program SPSS dengan tingkat kemaknaan 0,05.HASIL PENELITIANSebagian besar responden berada pada kategori usia 26-35 tahun (45,9%), berjenis kelamin laki-laki (52,5%). Responden dengan beban kerja psikologis tinggi sebesar 46,7%. Angka kejadian migrain pada karyawan sebesar 43,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin (p < 0,001), beban kerja psikologis (p < 0,001), dan kejadian migrain. Namun, tidak terdapat hubungan antara usia dan kejadian migrain (p = 0,457).KESIMPULANTerdapat hubungan antara jenis kelamin dan beban kerja psikologis dengan kejadian migrain pada karyawan. Namun, tidak terdapat hubungan antara usia dan kejadian migrain pada karyawan.
A According to data from the World Health Organization (WHO) the annual prevalence rate of migraine is 12% and is included in the third most common medical disease and the second neurological disorder. Several factors that influence this are demographic factors (age and gender) and psychological workload on employees. There is still controversy between several studies related to psychological workload and the incidence of migraine in employees. Therefore, this study aims to determine the relationship between psychological workload and the incidence of migraine among employees at Ministry X.METHODThis study used a cross-sectional study with a total of 257 respondents at the Coordinating Ministry for Economic Affairs. Data collection by questionnaire (CarMen-Q, MS-Q, and sociodemographic data). Data analysis was carried out using the Chi-Square method through the SPSS program with a significance level of 0,05.RESULTMost of the respondents were in the age category of 26-35 years (45.9%), male (52.5%). Respondents with a high psychological workload of 46.7%. Migraine incidence rate among employees is 43.6%. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between gender (p < 0.001), psychological workload (p < 0.001), and the incidence of migraine. However, there was no relationship between age and the incidence of migraine (p = 0.457).CONCLUSIONThere is a relationship between gender and psychological workload with the incidence of migraines in employees. However, there is no relationship between age and the incidence of migraine in employees