Laju aliran saliva dan jumlah koloni candida albicans pada pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi
T Terapi radiasi telah lama menjadi modalitas dari perawatan kanker kepala dan leher bersama dengan operasi dan kemoterapi. Terapi radiasi pada daerah kepala dan leher dapat mempengaruhi kemampuan kelenjar saliva untuk memproduksi saliva sehingga terjadi penurunan laju aliran saliva. Produksi saliva menurun sehingga flora normal mulut berubah, salah satunya Candida albicans. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menghitung laju aliran saliva serta jumlah koloni Candida albicans dari saliva pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi. Penelitian yang dilakukan adalah observasi klinis untuk mengetahui laju aliran saliva dan eksperimental laboratorium untuk mengetahui jumlah koloni Candida albicans pada saliva baik pada pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi maupun kontrol. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa laju aliran saliva pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi yang paling sering ditemukan berkisar antara 1,01 - 1,50 mL/10 menit, yaitu 8 subjek (33,3%), dan yang paling jarang ditemukan berkisar antara 1,51- 2,00 mL/10 menit, yaitu 3 subjek (12,5%). Berbanding terbalik dengan laju aliran saliva, didapatkan peningkatan jumlah koloni Candida albicans pada pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni Candida albicans pada pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi pada umumnya berkisar antara 1.000-50.000 CFU, yaitu 13 subjek (54,2%), sedangkan jumlah koloni Candida albicans tertinggi yaitu diatas 620.000, yaitu 2 subjek (8,33%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pasien kanker kepala dan leher selama dan pasca radioterapi mengalami penurunan laju aliran saliva dan peningkatan jumlah koloni Candida albicans.
R Radiotherapy has long been a critical therapeutic modality in head and neck cancer along with surgery and chemotherapy. Radiotherapy on the head and neck region can affect the ability of salivary gland to produce saliva so there might be a declining salivary flow rate on head and neck cancer patients during and post radiotherapy that may cause a change in mouth normal flora, one of them is Candida albican. Therefore, a research had been done to count the salivary flow rate and a laboratorium experimental research to find out how many Candida albican’s colonies on the saliva on both head and neck cancer patients during and post radiotherapy and controls. As the result, salivary flow rate on head and neck cancer patients during and post radiotherapy are commonly found between 1,01 - 1,50 mL/10 minutes, found in 8 subjects (33.3%), and the least found flow rate is between 1,51-2,00 mL/10 minutes in 3 subjects (12,5%). In contrast of salivary flow rate, an increase number of Candida albican’s colonies on head and neck cancer patients during and post radiotherapy was found. The result shows that the number of Candida albican's colonies on head and neck cancer patients during and post radiotherapy is approximately between 1.000-50.000 CFU, that is in 13 subjects (54,2%), meanwhile the highest number of Candida albican’s colonies is over 620.000 CFU, found in 2 subjects (8,33%). The conclusion of this research is there is a decreasing of salivary flow rate and an increase number of Candida albican’s colonies on head and neck cancer patients during and post radiotherapy.