Pengendalian kebisingan industri dengan sumber suara turbin dalam skala model
D Dengan bertambahnya jumlah industri maka semakin banyak lahan yang digunakan untuk industry sehingga kawasan industri pada suatu saat semakin dekat dengan pemukiman penduduk Menurut penyelidikan yang telah ada diketahui terdapat beberapa efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh industri bagi penduduk sekitar antara lain adalah kebisingan. Dalam upaya pengendalian kebisingan secara real sangat sulit untuk dilakukan maka dari itu dibuatlah suatu skala model dan prediksi dari pengendalian kebisingan akibat dari industri ini. Kebisingan (noise) adalah bunyi yang tidak diinginkan berasal dari kata latin yaitu “nausea" yang berarti mabuk laut. Berdasarkan penyelidikan medis diketahui bahwa bunyi (semua bunyi) yang lebih besar dari 85 db berpotensial untuk menggangu pendengaran. Sumber suara yang dapat kita dapat dengar berasal dari berbagai sumber bunyi. Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan daiam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Kontrol kebisingan (noise control) adalah teknologi untuk mendapatkan kebisingan lingkungan yang dapat diterima, dengan pertimbangan operasionai dan ekonomi. Kontrol kebisingan tidak sama dengan pengurangan kebisingan {noise reduction). {Harris,HaiuIhook of Acoustical Measurements andHoise Control,1991).Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah mash dan kontur, yaitu dengan penentuan titik pengukuran dari sumber yang diteliti dalam penelitian ini digunakan jarak antar fitik sebesar 20 cm. Pengukuran dilakukan di dalam ruangan semi anechoic (anechoic room) di laboratorium Bising Pusarpedal. Untuk pengukuran digunakan alat B&K type 2146, mikrofon, tripod, speaker, tape recorder. Setelah melakukan perhitungan, kemudian dilalrukan pengamatan dan penelitian terhadap hasil-hasil yang di dapat. Dengan dilakukan pengamatan maka akan diketahui jenis/tipe barrier yang efektif untuk mengurangi kebisingan yang terjadi.Dari Penelitian didapatkan pengurangan kebisingan untuk masing-masing barrier adalah sebagai berikut: Untuk barrier bambu pada frekuensi 2000 Hz pada baris I, baris II dan baris III sebesar 6.21 dB, 6.08 dB, 6.24 dB. Barrier 1 12 cm pada frekuensi 2000 Hz untuk baris I, II, III didapatkan pengurangan kebisingan sebesar 9.59 dB, 9.67 dB, 9.44 dB. Sedangkan pada barrier 1 20 cm pada kekuensi 2000 Hz untuk baris I, II, BI sebesar 14.37 dB, 12.62 dB, 11.60 dB. Untuk barrier T 12 cm pada frekuensi 2000 Hz untuk baris I, II, III sebesar 15.09 dB, 13.46 dB, 12.06 dB. Pada barrier T 20 cm pengurangan kebisingan yang didapat untuk frekuensi 2000 Hz pada baris I, II, dan BI sebesar 15.38 dB, 12.44 dB, 11,41 dB. Untuk barrier Karpet 12 cm pada frekueiisi 2000 Hz didapatkan hasil pada baris I, II, BI sebesar 12.32 dB, 9.42 dB, 9.18 dB. Pengurangan kebisingan barrier Karpet 20 cci untuk frekuensi 2000 Hz pada baris I, II, dan III sebesar 17.82 dB, 14.d3 dB, 13.65 dB. Dari Hasil Perhitungan dspat diketahui bahwa Barrier Karpet dengan tinggi 20 cm pada baris I,II,dan III mempunyai pengurangan kebisingan tertinggi untuk frekuensi 2000 Hz yaitu 17,82 dB pada baris I, pada baris O sebesar I4,d3 dB, dan \3,65 dB pada baris 0I. Untuk barrier bambu untuk frekuensi 2000 Hz mempunyai pengurangan terendah sebesar 6,21 dB pada baris I, 6,08 dB pada baris II dan 6,24 dB pada baris III. Hasil pengurangan kebisingan pada semua barrier masih belum memenuhi Baku mutu yang Kep. MEN 48/MENLW1996 sebesar 55 dB(A). Namun bila dibandingkan dengan semua barrier yang diuji, barrier karpet 20 cm dapat mengurangi kebisingan dengan lebih baik dibandingkan dengan barrier yang lain. Hal ini terlihat pada nilai Lsm yang dihasilkan sebesar 92,58 dB(A) pada baris I, 91,64 dB(A) pada baris H, 91,01 dB(A) pada baris III. Sedangkan pada barrier bambu mempunyai nilai Lsm terbesar yaitu 99,53 dB(A) pada baris I, 97,45 dB(A) pada bans H, dan 96,13 dB(A) pada baris IH. Barrier Karpet 20 cm mempunyai jarak aman untuk pemukiman yang terkecil yaitu sebesar 280 m sedangkan untuk barrier bambu mempunyai jarak yang terbesar yaitu 890 m.
B By the increasement of industry it will push a lot of land to be occupied by industry, therefore industrial area will be closer to community. According to the research that has been done, industry has negative effect to the community that is noise. Controlling noise in real-time is difficult to do that’s why this research conducted in a scale model and prediction. Noise is unwanted sound, it refer from Latin “nausea’ which mean seasick. According to the conclusion from State Minister of Environmental No. 48/MENLH/11/1996 regarding of noise level, noise is every unwanted sound from activities at level and certain time that causing human health and environmental problem. Noise control is the technology of obtaining an acceptable noise environment consistent with economic and operational considerations. Noise control is not the same as noise reduction {Harris, Handbook of Acoustical Measurements and Noise Control, 1991) Work method that is used to collecting data in this research is mash method and contour, which is the distance between measurement points, is 20 centimeters. Measurement is conducted in a semi echoic room at noise laboratory, PUSARPEDAL. The device that is used in this measurement is B & K type 2146, microphone, tripod, speaker, and tape recorder. After measurement then conducting observation and research on results that found from measurement. By doing observation we can know what kind of barrier that is more effective to reduce noise. From research found noise reduction for every barriers as follows: For bamboo barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row IlI is 6.21 dB, 6.08 dB, and 6.24 dB. For I (12 cm) type barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row III is 9.59 dB, 9.67 dB, 9.44 dB. For I (20 cm) type barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row III is 14.37 dB, 12.62 dB, 11.60 dB. £or T (12 cm) type barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row III is 15.09 dB, 13.46 dB, and 12.06 dB. For T (20 cm) type barrier at frequency 2000 Hz in row 1, row II, row III is 15.38 dB, 12.44 dB, and 11.41 dB. For carpet (12 cm) barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row III is 12.32 dB, 9.42 dB, and 9.18 dB. For carpet (20 cm) barrier at frequency 2000 Hz in row I, row II, row III is 17.82 dB, 14.63 dB, and 13.65 dB. From measurement it’s found that the carpet (20 cm) barrier has the highest noise reduction at frequency 2000 Hz that is 17,82 dB in row J, in row II 14,63 dB, and 13,65 dB in row Ifl. For bamboo barrier has the lowest noise reduction at frequency 2000 Hz that 6,21 dB in row I, 6,08 dB in row II and 6,24 dB row III. Noise reduction for every barrier eill doesn’t meet conclusion from State Minister of Environmental No. 48fMENLH/11/1996 regarding of noise level, which is 55 db(A) for community. But from all barriers, carpet (20 cm) barrier is more effective to reduce noise than other barriers. It shown in the Lsm for the carpet (20 cm) barrier that is 92,58 dB(A) in row I, 91,64 dB(A) in row II, 91,01 dB(A) in row IH. Bamboo barrier has the highest Lsm that is 99,53 dB (A) in row I, 97,45 dB(A) in row II, and 96,13 dB(A) in row III. Carpet (20 cm) Barrier has the smallest save distance for the community that is 280 meters and bamboo barrier has the biggest save distance for community that is 890 meters.