DETAIL KOLEKSI

Perbandingan kinerja alat bor junjin JD 1300E dan furukawa HCR 1500 D20II dalam pembuatan lubang ledak di PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk, Citeureup, Jawa Barat


Oleh : Amiza Zulfi

Info Katalog

Nomor Panggil : 521/TT/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Pancanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Irfan Marwanza

Subyek : Mining;Drill penetration

Kata Kunci : limestone, drilling, time barrier, drill penetration, bit.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TB_07312027_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_TB_07312027_Bab-1.pdf 6
3. 2018_TA_TB_07312027_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TB_07312027_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TB_07312027_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TB_07312027_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TB_07312027_Bab-6.pdf
8. 2018_TA_TB_07312027_Bab-7.pdf
9. 2018_TA_TB_07312027_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_TB_07312027_Lampiran.pdf

P PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor Jawa Barat melakukan kegiatan operasi penambangan meliputi pembongkaran, pemuatan, pengangkutan, dan peremukan batuan. Pengeboran dan peledakan dilakukan untuk membongkar batugamping dengan target per hari yaitu 60.000 ton. Alat bor yang digunakan di kuari D yaitu Furukawa HCR 1500 D20II dan Junjin JD 1300E di masing-masing blok yaitu Blok 2 dan Blok 3. Pada kedua lokasi tersebut terdapat kualitas batuan yang berbeda-beda, kadar kuarsa di Blok 2 lebih tinggi dibanding di Blok 3, maka dari itu kecepatan penetrasi kotor alat bor di Blok 2 lebih rendah dibanding di Blok 3 sehingga mempengaruhi produksi pengeboran. Dalam pencapaiannya, pengeboran belum bisa menghasilkan produksi yang ditargetkan sebesar 20.000 ton/shift. Maka dari itu perlu dilakukan pengkajian terhadap kinerja kedua alat bor tersebut. Tindakan evaluasi dilakukan dari segi waktu hambatan dan ekstrapolasi penggunaan diameter bit terhadap kondisi nyata di lapangan. Peran waktu hambatan menyebabkan efektivitas alat bor rendah, maka dilakukan perbaikan sehingga didapatkan efektivitas Furukawa HCR 1500 D20II sebesar 69,8% dan Junjin JD 1300E sebesar 67,5% di Blok 2, efektivitas Furukawa HCR 1500 D20II sebesar 59,6% dan Junjin JD 1300E sebesar 54,5% di Blok 3. Maka produksi juga mengalami peningkatan, dihasilkan produksi di Blok 2 yaitu Furukawa HCR 1500 D20II sebesar 5.586,6 ton/shift dan Junjin JD 1300E sebesar 4.412,9 ton/shift, produksi di Blok 3 yaitu Furukawa HCR 1500 D20II sebesar 7.120,2 ton/shift dan Junjin JD 1300E sebesar 2.982,8 ton/shift. Dengan dilakukan perbaikan waktu hambatan didapatkan total produksi Blok 2 sebesar 9.994.59 ton/shift dan Blok 3 sebesar 10.103,03 ton/shift. Tindakan evaluasi kedua yaitu ekstrapolasi penggunaan ukuran bit (Jimeno, 1995) . Didapatkan pada kondisi awal nilai penetrasi Furukawa HCR 1500 D20II dengan bit 4” di Blok 2 sebesar 0,68 m/menit dan di Blok 3 dengan bit 4.5” sebesar 0,75 m/menit. Junjin JD 1300E dengan bit 4” di Blok 2 sebesar 0,57 m/menit dan di Blok 3 dengan bit 4” sebesar 0,67 m/menit. Setelah dilakukan perkiraan penggunaan bit berdasarkan persamaan Jimeno maka didapatkan kombinasi dalam penggunaan bit untuk mencapai hasil produksi yang lebih maksimal. Untuk di Blok 2 dapat menggunakan bit Furukawa dan Junjin berdiameter 3,5”, untuk di Blok 3 dapat menggunakan bit Furukawa 4.5” dan Junjin 3.5”. Sehingga total produksi yang dihasilkan di Blok 2 sebesar 8.385.1 ton/shift dan produksi Blok 3 sebesar 6.961.1 ton/shift. Namun dari perkiraan penggunaan bit ini tidak mendapatkan hasil yang optimal dalam mencapai target produksi yang ditentukan. Maka hasil yang dari penelitian ini yaitu perbaikan waktu hambatan dinilai lebih optimal dibandingkan perkiraan penggunaan ukuran bit.

P PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor West Java conducts mining operations including demolition, loading, hauling, and rock crushing. Drilling and blasting is done to dismantle Limestone with a target per day of 60,000 tons. The drill used in D quartz Furukawa HCR 1500 D20II and Junjin JD 1300E in each block is Block 2 and Block 3. In that location there is different rock quality, quartz level in Block 2 is higher than in Blok 3, therefore the gross penetration speed of drill tools in Block 2 is lower than in Block 3 affecting drilling production. In its achievement, drilling has not been able to reach targeted production of 20.000 tons / shift. Therefore, it is necessary to review the performance of the two drill tools. Evaluation is decided for betterment of time barriers and extrapolation of bit’s diameter in real conditions in the field. The role of obstacles leads to low effectiveness of the drill tool, after betterment the effectiveness of Furukawa HCR 1500 D20II is 69,8% and Junjin JD 1300E is 67,5% in Block 2, the effectiveness of Furukawa HCR 1500 D20II is 59,6% and Junjin JD 1300E of 54,5% in Block 3, then production also increased, in Block 2, production of Furukawa HCR 1500 D20II is 5.586,6 tons / shift and Junjin JD 1300E is 4.412,9 tons / shift, in Block 3, production of Furukawa HCR 1500 D20II is 7.120,2 tons / shift and Junjin JD 1300E is 2.982,8 tons / shift. So after betterment of time barriers, obtained total production of Block 2 of 9.994,59 tons / shift and Block 3 of 10.103,03 tons / shift. The second evaluation is the extrapolation of bit’s diameter with Jimeno formula. Obtained in real condition of Furukawa HCR 1500 D20II penetration value with 4" bits in Block 2 is 0.68 m / minute and in Block 3 with 4.5 bits" is 0.75 m / minute. Junjin JD 1300E with bit 4 "in Block 2 is 0.57 m / minute and in Block 3 with bit 4" is 0.67 m / minute. After the extrapolation of bit’s diameter based on Jimeno formula, then obtained a combination of bit’s diameter to achieve maximum output. In Block 2, Furukawa and Junjin can use 3.5 ", in Block 3 Furukawa can use 4.5" and Junjin can use 3.5 ". So obtained in Block 2 is 8.385,1 tons / shift and Block 3 is 6.961,1 tons / shift, but from the extrapolation of bit’s diameter do not produce optimal results in achieving the specified production target. So the results of this research is betterment of time barriers is more optimal than the extrapolation of bit’s diameter.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?