DETAIL KOLEKSI

Kajian aksesibilitas masyarakat Desa Muara, Desa Lemo dan Desa Salembaran Jati pasca pembangunan tembok pembatas pik 2, Kabupaten Tangerang, Banten


Oleh : Siti Firdha Arifah

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Anita Sitawati Wartaman

Pembimbing 2 : Anindita Ramadhani

Subyek : .Land settlement--Indonesia;Local transit accessibility

Kata Kunci : accessibility, development, and settlement

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

A Aksesibilitas memiliki peran penting dalam pembangunan permukiman dan kualitas hidup masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aksesibilitas berkorelasi positif dengan pembangunan, pendapatan, mobilitas, dan kepadatan penduduk di daerah perdesaan. Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Untuk mengkaji aksesibilitas di Desa Muara, Desa Lemo dan Desa Salembaran Jati menggunakan 3 variabel yang memperngaruhi aksesibilitas, yaitu Jarak, Waktu Tempuh dan Biaya Perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aksesibilitas masyarakat desa yang terdampak pembangunan tembok pembatas PIK2. Responden penelitian ini berjumlah 300 responden, yang terdiri dari 100 responden dari setiap desa. Teknik analisis yang digunakan yaitu Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa terjadi perubahan aksesibilitas pasca adanya tembok pembatas PIK 2. Desa Salembaran Jati memiliki nilai aksesibilitas paling tinggi jika dibandingkan dengan dua desa lainnya. Desa Muara memiliki nilai aksesibilitas tertinggi kedua setelah Desa Salembaran Jati, dan Desa Lemo memiliki nilai aksesibilitas yang paling rendah dibandingkan dengan kedua desa lainnya

A Accessibility plays an important role in settlement development and community quality of life. Research shows that improved accessibility is positively correlated with development, income, mobility, and population density in rural areas. Accessibility is a concept that combines a geographical land use arrangement system with a transportation network system that connects them. To assess accessibility in Muara Village, Lemo Village, and Salembaran Jati Village using three variables that affect accessibility, namely distance, travel time, and travel cost. The purpose of this study is to analyze the accessibility of village communities affected by the construction of the PIK2 parapet. The respondents to this study amounted to 300 respondents, consisting of 100 respondents from each village. The analysis technique used is Importance Performance Analysis (IPA). The results of this study indicate that there are changes in accessibility after the PIK 2 parapet. Salembaran Jati Village has the highest accessibility value when compared to the other two villages. Muara Village has the second highest accessibility value after Salembaran Jati Village, and Lemo Village has the lowest accessibility value compared to the other two villages.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?