Identifikasi jenis kelamin berdasarkan tinggi dan lebar sinus maksilaris ditinjau melalui radiografi panoramik : kajian rekam medik radiograf panoramik pasien RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti) (Laporan Penelitian)
L Latar belakang: Radiografi panoramik merupakan salah satu teknik ekstraoralyang paling sering digunakan dokter gigi untuk menegakkan diagnosis karena dapatmenggambarkan rahang atas dan rahang bawah serta struktur sekitarnya sepertisinus maksilaris dalam 1 film. Sinus maksilaris umumnya divisualisasikan denganbaik pada gambaran panoramik. Ciri khas radiograf panoramik dari sinus maksilarisadalah memiliki asimetri bilateral pada bentuk, ukuran dan jumlah septa, sehinggasetiap inividu memiliki gambaran sinus maksilaris yang berbeda. Dalam kedokterangigi forensik, sinus maksilaris dapat digunanakan untuk mengidentifikasi jeniskelamin. Tujuan: untuk mengetahui terdapat perbedaan pengukuran sinusmaksilaris pada radiograf panoramik dalam mengidentifikasi jenis kelamin.Metode: Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik menggunakan datasekunder radiograf panoramik dengan mengukur tinggi dan lebar dari dinding sinusmaksilaris. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 120 sampel yang terdiri dari60 sampel laki-laki dan 60 sampel perempuan berusia 20-50 tahun. Hasil: Ratarata tinggi sinus maksilaris pada laki-laki sebesar 32,4297 ± 2,79111 mm dan padaperempuan sebesar 28,9020 ± 3,61569 mm yang dimana tinggi sinus maksilarislaki-laki lebih besar dibanding perempuan dengan perbedaan nilai sebesar 3,52775mm. Untuk rata-rata lebar sinus maksilaris pada laki-laki sebesar 41,4128 ±3,67045 mm dan pada perempuan sebesar 37,7688 ± 3,16029 mm yang dimanalebar sinus maksilaris pada laki-laki juga dinyatakan lebih besar dari sinusmaksilaris perempuan dengan perbedaan nilai sebesar 3,64408 mm. Secarasignifikan menunjukan bahwa tinggi dan lebar sinus maksilaris lebih besar padalaki-laki dibandingkan perempuan. Kesimpulan: Dari hasil penelitian, dapatdisimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada pengukuran tinggi danlebar sinus maksilaris dalam mengidentifikasi jenis kelamin.
I Introduction: Panoramic radiography is the most common extraoral technique fordentist to establish a diagnosis because it contains both upper jaw and lower jawwith the structure along like maxillary sinuses in one film. In the panoramic imagemaxillary sinus is typically well visualized. The characteristic of maxillary sinus inpanoramic radiography is that it has asymmetry of shape, size and quantity of septa,therefore, it makes every individual have different maxillary sinus image. Inforensic dentistry, maxillary sinuses mainly used for gender identification.Objectives: the aim of this research is to know the difference between maxillarysinus measurement in panoramic radiography on gender identification. Methods:this research is an observational analytic measured in male and female subjectsusing secondary data of panoramic radiography with the width and height of themaxillary sinus. The total 120 samples are composed of 60 male samples and 60female samples aged between 20-50 years old. Results: The average height of themaxillary sinus in males is 32.4297 ± 2.79111 mm and in females is 28.9020 ±3.61569 mm where the height of the maxillary sinus is greater than in females witha value difference of 3.52775 mm. For the average male maxillary sinus width is41.4128 ± 3.67045 mm and for females is 37.7688 ± 3.16029 mm, where the malemaxillary sinus width is also defined as great with a value difference of 3,64408mm. The height and width of the maxillary sinus in males was significantly greaterthan in females. Conclusions: it can be concluded that there was significantdifference in height and weight measurement maxillary sinus on genderidentification.