P Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan daerah tertinggal menggunakan metode K-Means Clustering berdasarkan Indeks Komposit Ketertinggalan (IKK) tahun 2021, lalu menyusun strategi pembangunan yang tepat untuk tiap klaster dengan mempertimbangkan topografi dan lokasinya.Hasil penelitian diperoleh 3 (tiga) klaster, yaitu Klaster 1 dengan rata-rata nilaisub-indikator IKK 2021 tinggi sebanyak 31 daerah dengan mayoritas topografi pesisir dan berlokasi di area terluar Indonesia, Klaster 2 dengan rata-rata nilai sub-indikator IKK 2021 rendah sebanyak 15 daerah yang mayoritas memiliki topografi pegunungan dan berlokasi jauh dari pusat kota atau pemerintahan, dan Klaster 3 dengan rata-rata nilai sub-indikator IKK 2021 sedang sebanyak 16 daerah yang mayoritas memiliki topografi dan lokasi bervariatif. Paling utama adalah pemerintah perlu fokus meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar di semua klaster berupa sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, dan perekonomian di semua klaster. Untuk klaster 1 perlu menciptakan ekosistem tanggap bencana terlebih dahulu, kemudian melakukan transformasi proses produksi dari tradisional ke modern, peningkatan nilai tambah produk melalui industri pengolahan, dan peningkatan penyerapan produk melalui aktivitas pariwisata dan perdagangan. Pada Klaster 2, fokus untuk membangun, memperbaiki, dan memperluas jalan beraspal/beton di tiap desa. Sementara, Klaster 3 masih harus berfokus pembangunan berbagai infrastruktur dasar terlebih dahulu, karna nilai berbagai sub-indiaktor IKK-nya yang masih sangat rendah.