Perbaikan proses produksi blood glucose monitoring sisytem dengan Metode Six Sigma di PT.XYZ
K Kualitas merupakan salah satu parameter dari keberhasilan suatu perusahaan dan kepuasan konsumen. Makalah ini mengkaji tentang perbaikan kualitas dari produk yang dihasilkan industri manufaktur. Kajian dilakukan di PT.XYZ. PT.XYZ merupakan sebuah perusahaan industri yang memproduksi alat kesehatan. Salah satu alat kesehatan yang diproduksi adalah blood glucose monitoring system. Selama proses produksi, terdapat beberapa kecacatan yang terjadi sehingga mempengaruhi kualitas dari produk tersebut sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas untuk mengurangi produk cacat tersebut Kecacatan yang terjadi selama proses produk periode April – Mei 2021 mencapai 0,3% dari seluruh produksi. Perusahaan menargetkan pengurangan total kecacatan sebanyak 30%. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi cacat pada produk blood glucose monitoring system dengan menggunakan konsep Six Sigma dengan beberapa tahapan Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Identifikasi proses keseluruhan yang terjadi pada tahap define dengan menggunakan diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output,Customer). Identifikasi Critical to Quality, pengujian stabilitas proses dengan menggunakan peta kendali, penggambaran diagram pareto sebagai penentuan jenis kegagalan yang paling dominan, menghitung nilai DPMO (Defects Per Million Opportunity), dan menghitung tingkat sigma pada tahap measure. Dengan menggunakan diagram pareto didapatkan 2 jenis cacat yang paling dominan yaitu LCD dust dan Error 91. Tingkat sigma yang didapatkan pada tahap measure yaitu sebesar 2,4772 sigma. Identifikasi penyebab kegagalan yang terjadi selama proses produksi dengan menggunakan diagram ishikawa kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada tahap analyze. Hasil dari FMEA didapatkan nilai RPN tertinggi yaitu pada proses PWB cutting dengan nilai RPN sebesar 210. Tahap improve diberikan usulan perbaikan yang diberikan adalah membuat SOP,checklist dan penggantian cutter blade pada saat sebelum proses produksi. Tahap control dilakukan implementasi usulan perbaikan penggantian cutter blade sehingga terjadi peningkatan nilai sigma sebesar 0,01 menjadi 2,4877 dengan nilai DPMO 12300 dimana berarti usulan perbaikan yang dibuat dapat mengurangi kecacatan yang terjadi pada produksi blood glucose monitoring system tipe Onyx.
Q Quality is one of the parameters of the success of a company and customer satisfaction. This paper examines the improvement of the quality of products produced by the manufacturing industry. The study was conducted at PT. XYZ. PT. XYZ is an industrial company that produces medical devices. One of the medical devices produced is a blood glucose monitoring system. During the production process, there are several defects that occur that affect the quality of the product so that quality improvements need to be made to reduce these defective products. Defects that occur during the product process for the April – May 2021 period reach 0.3% of all production. The company targets a 30% reduction in total disability. The purpose of this study was to reduce defects in blood glucose monitoring system products using the Six Sigma concept with several stages of Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Identify the overall process that occurs at the define stage using the SIPOC diagram (Supplier, Input, Process, Output, Customer). Critical to Quality identification, process stability testing using control charts, drawing of a Pareto diagram as a determination of the most dominant type of failure, calculating the value of DPMO (Defects Per Million Opportunity), and calculating the sigma level at the measure stage. By using the Pareto diagram, 2 types of defects are most dominant, namely LCD dust and Error 91. The level of sigma obtained at the measure stage is 2.4772 sigma. Identification of the causes of failures that occur during the production process using the Ishikawa diagram, then followed by the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method at the analyze stage. The results from FMEA obtained the highest RPN value, namely in the PWB cutting process with an RPN value of 210. In the improve stage, suggestions for improvements were made, namely making SOPs, checklists and replacing cutter blades before the production process. In the control phase, the implementation of the proposed replacement for cutter blade repairs resulted in an increase in the sigma value of 0.01 to 2.4877 with a DPMO value of 12300, which means that the proposed improvement can reduce defects that occur in the production of the Onyx type blood glucose monitoring system.