Pola penerapan langgam arsitektur lokal pada elemen arsitektural bangunan pemerintahan di Kota Samarinda Kalimantan Timur
S Setiap wilayah memiliki karakter lokal yang mewakili daerahnya. Karakter tersebut yang biasa digunakan pada produk-produk tertentu salah satunya yaitu dalam arsitektur bangunan. Penerapan karakter lokal bangunan tersebut berupa penerapan elemen dan bentuk analogi pada fasad bangunan. Saat ini ditemukan adanya kecurigaan fenomena pergeseran fungsi, bentuk, makna pada elemen serta bentuk analogi penerapan. Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu kecurigaan adanya pergeseran fungsi, bentuk, makna serta menemukan elemen yang diterapkan sebagai elemen lokal pada bangunan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang diawali dengan observasi lapangan, mencari data literatur yang bersumber dari buku, jurnal, artikel dan perundang–undangan. Kemudian peneliti mengumpulkan data wawancara dengan beberapa narsumber, kepala adat Dayak dan beberapa praktisi arsitek. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan interpretasi untuk memperoleh hasill penelitian. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa adanya pergeseran fungsi bentuk dan makna ornamen dan analogi bentuk pada bangunan pemerintahan. Pergeseran tersebut dikarenakan adanya faktor modernisasi, pemerintah, ekonomi, serta politik. Kemudian ditemukan juga pergeseran bentuk difaktori oleh adanya akulurasi di kota Samarinda. Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memperluas wawasan tentang bentuk fungsi makna terutama dalam karakter lokal kota Samarinda khususnya pada bangunan pemerintahan. Temuan penelitian juga dapat dijadikan masukan bagi pemerintah kota Samarinda yang akan membuat peraturan maupun pola dan kaidah dalam penerapan desain, sehingga kota Samarinda memiliki identitasnya kotanya sendiri.
E Each region has local characters that represent the area. These characters are commonly used in certain products, one of which is in building architecture. The application of the local character of the building takes the form of applying analogous elements and shapes to the building facade. Currently there is a suspicion of the phenomenon of shifting function, form, meaning in elements and analogous forms of application. The aim of this research is to find out suspicions of shifts in function, form, meaning and to find elements that are applied as local elements in buildings. The method used is descriptive qualitative which begins with field observations, searching for literature data sourced from books, journals, articles and legislation. Then the researchers collected interview data with several sources, Dayak traditional leaders and several practicing architects. After all the data is collected, the researcher carries out interpretation to obtain research results. From the research results, it was found that there was a shift in the function of the form and meaning of ornaments and shape analogies in government buildings. This shift is due to modernization, government, economic and political factors. Then it was also found that the shift in shape was factored by the presence of accumulation in the city of Samarinda. It is hoped that this research will be useful in expanding insight into the form of meaning and function, especially in the local character of the city of Samarinda, especially in government buildings. The research findings can also be used as input for the Samarinda city government which will create regulations and patterns and rules in implementing design, so that the city of Samarinda has its own city identity.