DETAIL KOLEKSI

Optimasi pola tanam pada sistem jaringan irigasi semantok Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur


Oleh : Djoko Menutomo

Info Katalog

Subyek : Irrigation;Crop rotation

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Saihul Anwar

Kata Kunci : availability of irrigation water, water needs, cropping patterns

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TS_MTS_151011900008_Halaman-Judul.pdf 7
2. 2021_TS_MTS_151011900008_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TS_MTS_151011900008_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2021_TS_MTS_151011900008_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TS_MTS_151011900008_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TS_MTS_151011900008_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TS_MTS_151011900008_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2021_TS_MTS_151011900008_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TS_MTS_151011900008_Lampiran.pdf

K Ketersediaan air untuk keperluan irigasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ketersediaan air di lahan dan ketersediaan air di bangunan pengambilan. Ketersediaan air irigasi baik di lahan maupun di bangunan pengambilan diharapkan dapat mencukupi kebutuhan air irigasi yang diperlukan pada daerah irigasi yang ditinjau sesuai dengan luas areal dan pola tanam yang ada. Penelitian yang dilakukan adalah menghitung ketersediaan air irigasi dan kebutuhan air tanaman padi serta pola tanam. Metoda yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Analisa kebutuhan air, Analisa ketersediaan air serta Analisa pola tanam. Hasil dari penelitian ini diantaranya diperoleh debit andalan 80% sebesar 0,43 m3/dt dan nilai terkecil yaitu 0,07 m3/dt. Kebutuhan air per hektar untuk tanaman padi, jagung, kacang kedelai adalah sebagai berikut: • MT- I (Padi-Padi-Padi) : Padi = 1,57 l/det/ha • MT- II (Padi-Padi-Palawija) : Padi = 1,08 l/det/ha, Palawija = 0,76 l/det/ha • MT-III (Padi-Palawija-Palawija) : Padi = 1,08 l/det/ha, Palawija = 0,94 l/det/ha Perhitungan luasan dari hasil iterasi dari berbagai alternatif musim tanam didapatkan nilai maksimum pada awal tanam November I dan November II dengan intensitas tanam yaitu 46%. Terjadi peningkatan dari intensitas tanam eksisting 28%. Dengan pola tanam padi/padi/padi – padi/padi– padi/polowijo/palawijo. Kata Kunci : Ketersediaan Air Irigasi, Kebutuhan Air, Pola Tanam

T The availability of water for irrigation purposes can be broadly divided into two types, namely the availability of water in the land and the availability of water in the collection building. The availability of irrigation water both on the land and in the intake building is expected to meet the irrigation water needs needed in the irrigation area reviewed in accordance with the area and existing cropping patterns. The research conducted is to calculate the availability of irrigation water and water needs of rice plants and cropping patterns. The method used in this study is to use water demand analysis, analysis of water availability and analysis of cropping patterns. The results of this study include the 80% reliable discharge of 0.43 m3/s and the smallest value of 0.07 m3/s. The water requirements per hectare for rice, corn, soybeans are as follows:• MT- I (Rice-Rice-Rice) : Paddy = 1.57 l/sec/ha • MT- II (Rice-Rice-Palawija) : Paddy = 1.08 l/sec/ha, Palawija = 0.76 l/sec/ha • MT-III (Rice-Palawija-Palawija): Rice = 1.08 l/sec/ha, Palawija = 0.94 l/sec/haThe calculation of the area from the iteration results from various alternative planting seasons obtained the maximum value at the beginning of planting November I and November II with a planting intensity of 46%. There was an increase from the existing planting intensity of 28%. With the cropping pattern of rice/paddy/paddy – rice/paddy – rice/polowijo/palawijo. Keywords: Availability of Irrigation Water, Water Needs, Cropping Patterns

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?