Clay stabilizer and zetpass uses for improving sand control performance and resist the sand problem at field X based on laboratory study
P Permasalahan kepasiran banyak ditemui pada lapangan minyak dan gas bumi Indonesia, salah satunya adalah lapangan X ini. Lapangan X merupakan lapangan yang sudah digunakan teknik secondary recovery dalam hal ini adalah waterflood. Adanya masalah kepasiran telah menyebabkan terjadinya production loss dan cost lost yang terus meningkat dari tahun 2015-2016.Metode yang dilakukan dibagi menjadi karekterisitik batuan dan fluida, kemudian keduanya direaksikan dengan melakukan test swelling dan dispers. Setelah itu disimulasikan melalui sand retention test.Terjadinya kepasiran dikarenakan adaya reaksi antara mineral terhadap fluidanya (swelling dan dispers). Keberadaan mineral lempung akan mempengaruhi performa dari sand control (gravel pack). Berdasarkan dari hasil test laboratorium, dapat diketahui bahwa mineral yang tekandung dalam Zona A, B, dan C didominasi oleh Illite dan kaolinite juga terdapat smectite, dalam jumlah yang banyak, yang menyebabkan potensi formation damage yang besar. Hal ini juga menyebabkan berkurangnya kekuatan batuan akibat interaksi fluida formasi atau injeksi dengan mineral clay. Oleh sebab itu penggunaan clay stabilizer yang dijadikan tambahan dalam fluida injeksi dapat mencegah terjadinya kepasiran. Dengan ditambahnya clay stabilizer kita bisa membuat formation tidak damage dan tidak menimbulkan skin yang otomatis bisa menanggulangi kepasiran.Penanggulangan lain kepasiran pada ketiga zona ini dapat dilakukan dengan penggunaan gravelpack sand. Selain itu dapat digunakan metoda chemical consolidation “zeta potential†dan screen yang berukuran antara mesh 100 – 325. Penanggulangan kepasiran akan lebih optimal jika kedua metode tersebut (gravelpack sand/sandpack atau chemical consolidation “zeta potentialâ€) apabila dilakukan perbaikan treatment pada air injeksi dengan clay stabilizer yang tepat.