DETAIL KOLEKSI

Efekaliran non darcy pada desain hydraulic fracturing di reservoar permeabilitas rendah


Oleh : Ari Febriana Kabisat

Info Katalog

Subyek : Hydraulic fracturing

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Suryo Prakoso

Pembimbing 2 : Rini Setiati

Kata Kunci : hydraulic fracturing , UFB, non -darcy flow, proppant mass, conductivity fracture

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TS_MTP_171011810007_Halaman-judul.pdf 16
2. 2022_TS_MTP_171011810007_Lembar-Pengesahan.pdf 12
3. 2022_TS_MTP_171011810007_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TS_MTP_171011810007_Bab-2_Kajian-Pustaka.pdf 90
5. 2022_TS_MTP_171011810007_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf 45
6. 2022_TS_MTP_171011810007_Bab-4_Hasil-Penelitian.pdf 75
7. 2022_TS_MTP_171011810007_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 1
8. 2022_TS_MTP_171011810007_Lampiran.pdf 15

- -Lapangan Z merupakan lapangan gas yang terletak di cekungan, Kalimantan Timur. Karakteristik reservoar gas pada lapisan G memiliki permeabilitas rendah (0, 05 -10 ml) sehingga memerlukan stimulasi hydraulic fracturing (HF) untuk mencapai produksi yang ekonomis. Terdapat fenomena terkait dengan laju air produksi yang tinggi pada rekahan sumur gas yang mempengaruhi konduktivitas rekahan dan kinerja produksi sumur. Salah satu fenomena tersebut adalah pengaruh aliran non-darcy yang perlu diperhatikan dalam perencanaan desain HI. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dan analisis pengaruh non – Darcy terhadap produktivitas sumur gas. Pendekatan optimalisasi desain HF menggunakan kombinasi metode Unified Fracture Design (UFD) dengan analisis keekonomian Net Present Value (NPV) terhadap variasi massa propant untuk mendapatkan NPV yang maksimal. Hasil penelitian menunjukkan efek aliran non -darcy mengakibatkan panjang rekahan menjadi lebih pendek dan lebar rekahan menjadi lebih besar, permeabilitas efektif rekahan berkurang sekitar 2-4 kali lipat, laju alir produksi gas menurun sekitar 21-37 % dan kumulatif produktif produksi sekitar 21-137 % dibandingkan hanya menggunakan asumsi aliran darcy. Pemilihan proppant dengan permeabilitas yang tinggi dapat mengurangi efek aliran non Darcy. Hasil sensitivitas NPV terhadap massa proppant menunjukkan NPV maksimal didapatkan dengan massa proppant optimum sebesar 130.200 lbm di sumur N-1, massa proppant 125.000 1bm di sumur N-2, dan massa proppant 105.000 1bm di sumur N-3

F Field Z is a gas field located in the Kutai basin, East Kalimantan. The gas reservoir characteristic in layer G has low permeability (0,05 – 10 ml) which requires hydraulic fracturing (HF) stimulation to achiev economical production. There is a phenomenon associated with high production rate hydraulically fractured gas wells which has an effect on the fracture conductivity and thus on the deliverability of the well. One of these phenomena is the influence o non -darcy flow which needs to be considered in the HF design planning. In this study, the calculation and analysis of the effect of non -darcy flow on the productivity of gas wells was carried out. HF design optimization approach using a combination of the Unified Fractures Design (UFD) method and economic analysis of Net Present Value (NPV) on the variation of Proppant mass to get maximum NPV. The results showed that the effect of non-darcy flow resulted in shorter fracture lengths and larger fracturer widths, the effective permeability of fractures decreased by 2-4 times , gas production flow rate decreased by 21-37 % and cumulative production was around 21-37 % compared using only the Darcy flow assumption. Selection of proppant with high permeability can reduce the effect of non-darcy flow. The results of NPV sensitive to proppant mass show that the maximum NPV is obstained with an optimum proppant mass of 130, 200 lbm in well N-1, proppant mass of 125,000 lbm in well N-2, and proppant mass of 105,000 lbm in well N-3

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?