Karakter Visual Fasad Bangunan Sesuai Preferensi Masyarakat Setempat (Kasus: Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut)
P Perkembangan koridor Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut, sejak dipindahkannya ibukota Garut dari Limbangan oleh pemerintahan Hindia Belanda dan Bupati Limbangan bertumbuh tidak terkendali secara baik. Berdampak pada hilangnya ke khasan yang menjadikan kawasan ini tidak berbeda dari koridor di kawasan lain. Tujuan penelitian ini adalah menemukan bangunan yang dianggap sesuai untuk koridor Jalan Ahmad Yani menurut preferensi masyarakat Garut, menemukan elemen fasad bangunan yang penting dalam membentuk karakter koridor Jalan Ahmad Yani, dan menemukan faktor yang mempengaruhi kesesuaian elemen fasad.Tesis ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Untuk pengumpulan data digunakan metode visual research, dan analisis Conjoint dipergunakan sebagai alat interpretasi datanya. Responden berjumlah 140 orang, 20 diantaranya memiliki latar belakang pengetahuan arsitektur.Hasil penelitian menemukan bahwa ada tujuh bangunan yang dianggap sesuai, di mana empat di antaranya memiliki tipologi langgam Arsitektur Kolonial dari periode tahun transisi hingga sebelum masa kemerdekaan, yaitu gedung Bank BJB, bangunan Kantor Pos Indonesia, bangunan toko sudut, dan bangunan rumah tinggal. Elemen fasad yang dianggap membentuk karakter koridor, berdasarkan elemen bentuk adalah masa yang berbentuk geometris, berbentuk atap segitiga, dengan dinding campuran solid dan transparan, bertekstur halus, dan berwarna kalem, berdasarkan elemen bentuk bukaan jendela yang mengarah vertikal dan pintu yang seimbang pada komposisi fasad, dan dengan ornamen atau reklame yang menjadi bagian dari bangunan. Faktor yang mempengaruhi kesesuaian elemen fasad bangunan adalah cipta rasa lingkungan, pengetahuan, pengalaman, dan interpretasi masyarakat yang berkelanjutan. Tercermin dari persepsi masyarakat mengenai elemen bangunan yang dianggap penting dari bangunan yang disukai adalah bangunan yang sudah lama dan dikenal masyarakat, unik, mudah diingat, memiliki nilai sejarah, berlanggam arsitektur kolonial dengan jendela, pintu, dan atap yang khas, beratap segitiga, warna simple, tekstur yang enak dipandang, tidak terlalu banyak reklame yang menutupi bangunan.
T The development of the corridor for Jalan Ahmad Yani, Garut Regency, since the transfer of the capital city of Garut from Limbangan by the Dutch East Indies government and the Limbangan Regent, has grown uncontrollably. It has an impact on the loss of uniqueness that makes this area no different from corridors in other areas. The purpose of this research is to find buildings that are considered suitable for the Jalan Ahmad Yani corridor according to the preferences of the Garut community, find the building facade elements that are important in shaping the character of the Jalan Ahmad Yani corridor, and find the factors that influence the suitability of the facade elements.This thesis uses a descriptive-quantitative method. For data collection, the visual research method was used, and conjoint analysis was used as a means of interpreting the data. Respondents totaled 140 people, 20 of whom had a background in architectural knowledge.The results of the study found that there were seven buildings that were considered appropriate, of which four had a typology of Colonial Architecture from the transitional period to before independence, namely the BJB Bank building, the Indonesian Post Office building, the corner shop building, and the residential building. The facade elements that are considered to form the character of the corridor based on the shape elements are the geometrical shapes, triangular roof shapes, mixed walls of solid and transparent, smooth textured, and calm colors, based on the shape elements of window openings that point vertically and doors that are balanced in the facade composition, and ornaments or billboards that are part of the building. Factors that influence the suitability of building facade elements are environmental creation, knowledge, experience, and sustainable community interpretations. Reflected in the public's perception of building elements that are considered important, the preferred building is a building that has long been recognized by the public, is unique, easy to remember, has historical value, has a colonial architectural style with distinctive windows, doors, and roofs, triangular roofs, simple colors, a pleasing texture to the eye, and does not have too many billboards covering the building.