Analisis frekuensi retune dan pengaruhnya terhadap quality of service (QoS) new Sitesambirejo Gunung Kidul di PT. Telkomsel Jawa Tengah ditinjau dari sisi radio network planning
K Kualitas pelayanan telekomunikasi sangat penting diperhatikan oleh para penyedia jasa yang terkait, baik dari tingkat operator, vendor, hingga kontraktor. Persepsi masyarakat akan terbentuk saat menggunakan jasa telekomunikasi dan berdasarkan pada pengalaman di saat mereka menggunakannya. Jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh operator harus selalu dioptimalkan atau dioptimasi setiap hari demi tercapainya Quality of Service yang baik dalam penggunaan layanan telekomunikasi di Jawa Tengah. Penambahan site baru di suatu jaringan untuk memperluas area layanan sehingga memberi pelayanan yang Iebih baik harus tetap diperhatikan, karena dapat mempengaruhi Quality of Service di jaringan tersebut. Pengaturan pemakaian frekuensi yang kurang baik dapat menimbulkan interferensi yang menganggu kualitas layanan telekomunikasi 2G. Oleh karena alokasi frekuensi yang sudah ada masih terbatas, maka manajemen penggunaan frekuensi di jaringan 2G harus cukup baik. Parameter — parameter yang hendak dipantau dari sisi Radio Network Planning (RNP) adalah Worst Interferer C/I, dan beberapa nilai Key Performance Index (KPI) seperti SDCCH Success Ratio (SDSR), Handover Success Ratio (HOSR), dan Call Drop Rate (CDR). Kemudian dilakukan analisis interferensi pada jaringan sekitar site baru Sambirejo Gunung Kidul sebelum dan sesudah terjadi penambahan site baru tersebut, optimasi frekuensi dan memonitor agar nilai parameter CDR, HOSR, dan SDSR tetap berada pada batas normal. Pengaturan kembali dalam penggunaan frekuensi BCCH serta pengaturan kembali parameter RXLEVMIN memberikan peningkatan nilai pada HOSR hingga di atas 90% dan penurunan CDR rata-rata mencapai di bawah 0,8%. Peningkatan nilai SDSR terjadi hingga di atas 91% juga diperoleh dengan mengatur parameter BSC timer T200 dan memonitor neighbour.
T Telecommunications service quality is very important to be taken by the provider of related services, from the level of operators, vendors, until the contractor. Public perceptions will be formed when using telecommunications services and is based on the experience when they use them. Telecommunications network owned by the operator should always be optimized every day to achieve a good Quality of Service in the use of telecommunications services in Central Java. Addition of new sites in a network to expand service areas so as to give better service should remain concerned, because it can affect the Quality of Service in the network. Setting a poor use of frequencies may cause interference to disturb the quality of telecommunications services in 2G. Therefore, the existing frequency allocation is still limited, the management of frequency usage in 2G networks should be good enough. Parameters to be monitored from the side of the Radio Network Planning (RNP) are Worst Interferer C / I, and some of the Key Performance Index (KPI) such as SDCCH Success Ratio (SDSR), Handover Success Ratio (HOSR), and Ca11'Di:op Rate ( CDR). Then analyze the interference in the network around the new site Sambirejo Gunung Kidul before and after the addition of this new site, also optimizing and monitoring frequency for parameter values CDR, HOSR, and SDSR remain in normal condition. Rearrangement in the use of BCCH frequency and RXLEVMIN parameters deliver enhanced value to HOSR above 90% and decrease the average of CDR reaches below 0.8%. Increasing the value SDSR occur up above 91% was also obtained by adjusting the BSC parameters timer T200 and good neighbors plan.