Analisis simulasi penerapan skema penggunaan bersama jaringan transmisi (PBJT) pada kawasan industry Karawang
P Pemakaian energi listrik yang tidak menentu membuat permintaan beban menjadi tidak terkendali. PT PLN (Persero) membuat program menciptakan 35.000 MW dengan mengembangkan pembangkit tenagalistrik di Indonesia. Dengan model bisnis ini, pengusaha swasta dapatmembangun pembangkit listrik di luar zona usahanya atau lebih dikenaldengan istilah IPP (Independent Power Plant). Kawasan industri padadasarnya memiliki pasokan energi listrik yang di alirkan oleh pembangkitsendiri, dengan melalui transmisi 150 kV milik PLN dengan konsepPenggunaan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT). Penggunaan BersamaJaringan Transmisi (PBJT) atau disebut dengan power wheeling dimanadapat mengirimkan daya listrik dari entitas yang ada dan ke entitas lain ataupengiriman daya listrik dari penjual ke pembeli melalui jaringan yangdimiliki oleh pihak ketiga (operator), hanya untuk zona kawasan industrisetempat. Dengan membangun usaha PBJT membantu program PT PLN(Persero). Dalam penelitian ini diajukan sebuah skenario PBJT denganpembangkit yang dihasilkan sendiri oleh pembangkit swasta, danmenghitung tarif dengan menggunakan metode MW – Mile. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat menganalisis skema penggunaanjaringan bersama yang nantinya dapat memberikan gambaran umumkeunggulan, dampak dan kekurangan kepada masyarakat mengenai sistemPBJT serta menghitung tarif dengan metode MW – Mile dengan besaranbiaya Rp 9.739.153.287/bulan. Sehingga dapat memberikan pengertianmengenai sistem PBJT yang saat ini belum banyak yang digunakan oleh pengusaha industri di bidang pembangkit listrik. Dan, membantu programpemerintah dalam pasokan listrik.
T The use of electrical energy that does not cause the load demand to becomeuncontrollable. PT PLN (Persero) created a program to create 35.000 MW bydeveloping power plants in Indonesia. In the past few months the islands of Javaand Bali experienced power outages for more than 6 hours, to deal with serious long– term blackouts at the Java – Bali power plant, so far the government will providefor the deployment of the electricity business model. With this business model,entrepreneurs can build power plants outside their business zone or better known asIPP (Independent Power Plant). Industrial estates in fact have a supply of electricalenergy that is supplied by the generator itself, with 150 kV transmission owned byPLN with the concept of using the transmission network (PBJT). Joint Use ofTransmission Networks (PBJT) or what is known as power wheeling which cantransmit electrical power from existing entities and to other entities or delivery ofelectrical power from seller to buyers through networks owned by third parties(operators), only for local industrial zone zones. By building a PBJT business, ithelps the PT PLN (Persero) program. In this research, a PBJT scenario is proposedwith a power plant generated by itself, and calculates the tariff using the MW –Mile method. The expected results in this study are to be able to arrange a sharednetwork use scheme which will later provide an overview of the communityregarding the PBJT system disadvantages to the community regarding the PBJTsystem and calculate the tariff using the MW – Mile method with a cost of Rp9.739.153.278 / month. So that it can provide an understanding of the PBJT systemwhich is currently nor commonly used by industrial entrepreneurs in the field ofpower generation. And, assisting government programs in electricity supply.