DETAIL KOLEKSI

Pengaruh konsentrasi surfaktan dan permeabilitas pada batuan sandstone dalam proses imbibisi terhadap perolehan minyak


Oleh : Tri Yoga Prasojo

Info Katalog

Nomor Panggil : 119/TH/2017

Subyek : Petroleum engineering - Surfactant

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Sugiatmo Kasmungin

Pembimbing 2 : Asri Nugrahanti

Kata Kunci : enhance oil recovery, surfactant concentration, imbibition

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_TM_171.121.011_Halaman-Judul.pdf
2. 2017_TA_TM_171.121.011_Bab-1.pdf 4
3. 2017_TA_TM_171.121.011_Bab-2.pdf
4. 2017_TA_TM_171.121.011_Bab-3.pdf
5. 2017_TA_TM_171.121.011_Bab-4.pdf
6. 2017_TA_TM_171.121.011_Bab-5.pdf
7. 2017_TA_TM_171.121.011_Daftar-Pustaka.pdf 2

P Pengaruh Konsentrasi Surfaktan dan Permeabilitas pada Batuan Sandstone terhadap Perolehan Minyak dalam Proses Imbibisi. Judul di atas masuk dalam katagori EOR (Enhance Oil Recovery), yaitu tahap ketiga dalam proses produksi minyak dan gas bumi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Universitas Trisakti Jakarta dengan menggunakan sample batuan sandstone bekas, dengan tujuan untuk mengetahui pada konsentrasi sufaktan berapa % dalam hubungannya dengan permeabilitas batuan bisa didapatkanperolehan minyak (RF) melalui imbibisi. Pengukuran dilakukan pada fluida yang digunakan antra lain: viskositas, densitas, specific gratity, konsentrasi surfaktan, salinitas dan tegangan antarmuka, sedangkan pada batuan diukur porositas dan permeabilitas. Sesudah batuan dikeringkan dan diketahui porevolume-nya, kemudian disaturasi crude oil, barukemudian direndam dalam berbagai konsentrasi surfaktan (0,1% - 0,5% konsentrasi). Proses pererendaman dalam gelas amot test inilah yang disebut prosesimbibisi, yang dilakukan dalam kurun waktu lima hari dan diamati hasilnya (RF). Dari penelitian atau pengamatan yang dilakukan, RF berkisar antara 1% - 33,16%. Untuk hasil-hasil RF dibawah 20% (kurang bagus), hal ini bisa disebabkan kerena ada clay yang mengembang akibat pencucian batuan yang kurang bersih ataupun turunya konsentrasi surfaktan yang berakibat pada efek dari surfaktan dalam menurunkan tengangan antarmuka berkurang.

T The Effect of Surfactant Concentration and Sandstone Permeability in The Process of Imbibition on Oil Recovery The title above falls upon the EOR (Enhance Oil Recovery) category, the third step in the oil and gas production process. This research was conducted in Trisakti University's laboratory in Jakarta, by using samples of used sandstone in order to know the correct concentration percentage of surfactant, in relation to the permeability of sandstone that can be obtained for oil acquisition through the imbibition. Measurements were made on fluids including: viscosity, density, specific gravity, surfactant concentration, salinity and interfacial tension, while on sandstone, only the porosity and permeability were measured. After the sandstone is dried and its pore volumes are known, the sandstone was later saturated with crude oil, followed by submerging it in various surfactant concentrations (0.1% -0.5% concentration).The process of submergence in a glass of amot test is called the imbibition process, carried out within a period of five days and results were being observed(RF) throughout the period. From the research and/or observations made, RF ranges from 1% - 33.16%.For those RF results below 20% (less good), this may be due to the presence of clay expanding due to the leaching of unhygienic sandstone or the decrease in surfactant concentration, resulting in the effect of the surfactant in reducing the tension of the interface.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?