Analisis peningkatan perolehan minyak dengan injeksi campuran bioasurfaktan kelapa sawit polimer dan polimer lapangan X
R Rata-rata usia sumur migas di indonesia mencapai puluhan tahun, Cara untuk menaikan cadangan migas hanya dengan melakukan eksplorasi dan EOR, sedangkan masih banyaknya sumur-sumur di indonesia rata-rata sumur tua yang sudah sampai tahap secondary dan selanjutnya harus dilakukan tahap tertiary, oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai EOR, sebuah upaya untuk berkontribusi terhadap negara yang ingin meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan melakukan penelitian mengenai EOR ini, diharapkan bahwa penelitian ini akan bermanfaat dan berguna untuk pengembangan EOR di Indonesia. Pada penelitian ini diuji coba biosurfaktan kelapa sawit PEG 400-Oleat, Surfaktan PEG 200-Oleat dan polimer FP 3330 S. Bagaimana pengaruh biosurfaktan terhadap kandungan air sintetik X yang ada kandungan NaCl dan CaCl2, kemudian melakukan pengukuran tegangan antarmuka, densitas, specific gravity, kelakuan fasa, filtrasi, screen factor, compatibility, ph, dan uji thermal. Sedangkan untuk polimer juga melakukan pengukuran sama seperti surfaktan hanya pada polimer ada pengukuran viskositas, dan terakhir pengukuran surfaktan yang ditambahkan polimer juga melakukan pengukuran sama seperti surfaktan dan polimer. Setelah pengukuran surfaktan polimer diuji coba, kandungan surfaktan dan polimer yang paling baik akan dilakukan injeksi surfaktan polimer dan polimer. Dari ujicoba injeksi mendapatkan recovery faktor 51,5%, inejeksi surfaktan PEG 400-Oleat konsentrasi 0,5% yang ditambah polimer FP 3330 S konsentrasi 1.500 ppm mendapatkan recovery faktor 3%, dan injeksi polimer FP 3330 S konsentrasi 2.000 ppm mendapatkan recovery faktor 23,1% dan preflush meningkatkan recovery faktor total 89,6%.
T The average age of oil and gas wells in Indonesia reaches tens of years, the way to increase oil and gas reserves is only by conducting exploration and EOR, while there are still many wells in Indonesia on average old wells that have reached the secondary stage and subsequently the tertiary stage, by therefore the author wants to do research on EOR, an effort to contribute to countries that want to increase production and meet domestic needs. By conducting research on this EOR, it is hoped that this research will be useful and useful for the development of EOR in Indonesia. In this study tested the oil palm biosurfactant PEG 400-Oleat, PEG 200-Oleate Surfactant and FP 3330 S. polymer. How the effect of biosurfactant on the content of X synthetic water containing NaCl and CaCl2 content, then measuring interface voltage, density, specific gravity, behavior phase, filtration, screen factor, compatibility, ph, and thermal test. Whereas for polymers also do measurements just like surfactants only in polymers there are viscosity measurements, and finally measurements of surfactants added by polymers also measure the same as surfactants and polymers. After measuring the tested polymer surfactant, the best surfactant and polymer content will be injected with polymer and polymer surfactants. From the injection trials, it was found that the recovery factor was 51.5%, the inoculation of 0.5% PEG 400-Oleat surfactant plus the FP 3330 S polymer concentration of 1500 ppm had a factor recovery of 3%, and the polymer injection of FP 3330 S with a concentration of 2,000 ppm had a recovery factor of 23 , 1% and preflush increase total recovery factor 89.6%