Hubungan antara lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita di kelurahan Tomang, Jakarta Barat
L LATAR BELAKANG: Lingkungan dikatan merupakan penyumbang yang dapat mempengaruhi kesehatan setiap individu termasuk balita yang cukup rentan terhadapinfeksi berbagai macam mikroorganisme. Dari berbagai macam penyakit yang ada padabalita masih terdapat kejadian diare yang cukup tinggi di wilayah Jakarta Barat yangtermasuk daerah “metropolitanâ€, program pemerintah untuk memperbaiki segala aspeklingkungan sudah dilakukan, namun apakah faktor lingkungan masih berhubungan dengan kejadian diare balita perlu diteliti secara jelas lagi, maka perlu dilakukan penelitian terbaru mengenai hubungan lingkungan dengan kejadian diare balita.METODE: Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan analisis potong lintangyang mengikutsertakan 47 responden (orangtua balita) yang berada di RW 014 kelurahan Tomang Jakarta Barat. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05.HASIL: Data balita yang mengalami diare akut di RW 014 Kelurahan Tomang sejumlah28 balita dari 47 responden, dari faktor lingkungan yang telah di uji korelasi menunjukansumber air dan jarak lokasi pembuangan sampah terhadap sumber air menjadi faktorutama penyebab diare balita dengan nilai kemaknaan 0,032 dan tingkat kepercayaan 95%. Dengan analisis regresi logistik didapatkan pengaruh sumber air minum menggunakan sumur gali umum adalah 4 kali lebih besar resikonya dibandingkan dengan menggunakan Jet pump. Faktor lingkungan lain seperti lokasi pembuangan sampah dengan rumah (0,143), kebiasaan membuang sampah (0,630) dan pengelolaan air minum serta jenis sampah dengan nilai konstan yang tidak dapat di hubungkan. Dan semua faktor selain sumber air masih diatan nilai kemaknaan 5%.KESIMPULAN: Hubungan antara lingkungan dan diare akut balita dikarenakan faktorlingkungan yang diwakili oleh sumber air yang menggunakan sumur gali dalam umum
B BACKGROUND : The environment is a contributor that can affect the health of any individual, including a toddler who is quite susceptible to a wide variety of infectious microorganisms. Of the various diseases that exist in young children, there are still afairly high incidence of diarrhea in West Jakarta which includes areas "metropolitan", agovernment program to improve all aspects of the environment have been done, butwhether environmental factors associated with the incidence of diarrhea was still atoddler needs to be clearly examined again, it is necessary to recent research on therelationship of the environment with the incidence of diarrhea toddlers .METHODS : The study used a descriptive design with a cross-sectional analysis thatincluded 47 respondents ( parents toddlers ) that are in village X. Data were collected bymeans of interviews using questionnaires. Analysis of the data using the computerprogram SPSS for Windows version 17.0 and a significance level of 0.05.RESULTS : Data under five suffering from acute diarrhea in village X sample is countedwhen taken as many as 28 infants of 47 respondents, of which environmental factorshave on the correlation test showed the water source and the distance of water disposal to water source becomes a major factor causing diarrhea toddler with a significance value of 0.032 and a confidence level of 95 %. By logistic regression analysis found the effect of drinking water sources using a common dug wells is 4 times greater risk than using Jet pump. Other environmental factors such as waste disposal sites with homes (0.143), the habit of taking out the trash (.630) and the management of drinking water and type of waste to a constant value that can not connect. And all factors other than the source of the water is still above the significance value of 5 %.CONCLUSION : The relationship between the environment and toddler acute diarrheadue to environmental factors, represented by the source water wells dug in common use