DETAIL KOLEKSI

Analisis kekuatan pipa pada perencanaan pemboran di sumur RAY-27

5.0


Oleh : Raihan Adipratama

Info Katalog

Nomor Panggil : 872/TP/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Mu'min Priyono Tamsil

Pembimbing 2 : -

Subyek : Drilling - Geothermal well;Drilling - Analysis

Kata Kunci : drilling planning, torsi, drag, drill pipe, directional drilling, buckling.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TM_071001400132_Halaman-Judul.pdf 20
2. 2018_TA_TM_071001400132_Bab-1.pdf 3
3. 2018_TA_TM_071001400132_Bab-2.pdf 22
4. 2018_TA_TM_071001400132_Bab-3.pdf 8
5. 2018_TA_TM_071001400132_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TM_071001400132_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TM_071001400132_Daftar-Pustaka.pdf 1
8. 2018_TA_TM_071001400132_Lampiran.pdf

P Pemboran merupakan salah satu metode yang sangat penting untuk mendapatkan energi dari dalam bumi. Pemboran dibagi menjadi beberapa jenis yaitu pengeboran vertikal, pengeboran berarah dan pengeboran horizontal yang merupakan pengembangan dari pengeboran berarah. Di dalam skripsi ini akan dibahas perencanaan pengeboran untuk sumur panas bumi yang berada di pulau Sumatra.Perencanaan pemboran ini memakai jenis pengeboran berarah dengan build up rate yakni 3˚/30 m Perencanaan pemboran didapatkan hasil horizontal displacement sebesar 1621,23 m, azimuth pemboran 215˚ dan jari-jari jari terbentuk 573,25m. Selanjutnya untuk inklinasi maksimum didapatkan sebesar 38,64˚, measured depth pada inklinasi maksimum tersebut terdapat pada kedalaman 586,40 m, true vertical depth pada inklinasi maksimum terdapat pada kedalaman 557,94 m, horizontal displacement pada inklinasi maksimum terdapat pada kedalaman 125,49 m dan untuk kedalaman total pemboran didapatkan sebesar 2981,83 m.Selanjutnya, dilakukan analisa pada pipa pemboran yang akan dipakai pada saat pemboran. Beban yang dianalisa di dalam skripsi ini adalah beban torsi dan drag yang terjadi pada pipa pengeboran. Setelah itu dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi pada pipa pengeboran dengan kemampuan pipa pengeboran dalam menahan beban yag terjadi. Setelah dilakukan analisa, pipa pengeboran yang akan dipakai untuk pemboran mampu menahan beban torsi dan drag yang terjadi pada pipa pemboran. Beban torsi yang diderita pada pada faktor gesek 0,3 di kedalaman 400 m sebesar 5213,90 lb-ft. Selanjutnya untuk beban drag pada faktor gesek 0,3 didapatkan 129376,69 lb untuk compressive drag, 126292,98 lb untuk tensile drag. Beban drag telah ditambahkan beban pada BHA karena pada saat penurunan dan penarikan BHA pipa pemboran menanggung berat pada BHA. Selanjutnya adalah dilakukan perbandingan antara beban WOB dan compressive drag yang terjadi pada pipa pengeboran dengan beban tekukan yang bisa ditanggung oleh pipa pengeboran (critical buckling load) yang dilakukan pada trayek 17 ½” dan 12 ¼” . Setelah dilakukan perbandingan, diketahui bahwa pada trayek 17 ½” pipa pengeboran tidak mengalami tekukan karena beban WOB sebesar 34000 lbs masih dibawah beban critical buckling load yang ditambah dengan beban pada drillstring sebesar 39638,3 lbs dan beban compressive drag unntuk μ=0,2 adalah 7661,870 lbs dan μ=0,3 sebesar 11492,81 lbs masih dibawah beban kritik yaitu sebesar 21350,68 lbs sedangkan untuk trayek 12 ¼” beban WOB sebesar 36000 lbs masih dibawah beban critical buckling load ditambah dengan berat drill string yaitu sebesar 100340,2532 lbs sehingga drill pipe tidak tertekuk. Lalu, karena beban torsi dan drag yang akan terjadi masih dibawah beban torsional dan beban tensile yield strength, maka grade drill pipe yang semula adalah G-105 bisa di downgrade ke grade drill pipe X-95 yang masih bisa menahan beban torsi dan drag yang terjadi pada drill pipe. Dengan beban torsi memakai 23% dari torsional yield strength dan 68 % tensile yield strength.

D Drilling is one of the most important methods of obtaining energy from within the earth. Drilling is divided into several types, namely vertical drilling, directional drilling and horizontal drilling which is the development of directional drilling. In this thesis will be discussed drilling planning for geothermal wells located on the island of Sumatra. This drilling plan uses a type of drilling directed with a build up rate of 3˚ / 30 m Drilling planning obtained horizontal displacement of 1621.23 m, drilling azimuth 215˚ and radius of 573.25m. Furthermore, for the maximum inclination obtained at 38.64˚, the measured depth at the maximum inclination is found at a depth of 586.40 m, true vertical depth at maximum inclination is found at a depth of 557.94 m, horizontal displacement at maximum inclination is found at a depth of 125.49 m and for drilling depth total is 2981,83 m. Furthermore, an analysis of the drill pipe will be used at the time of drilling. The load analyzed in this thesis is the torque and drag loads that occur in the drilling pipe. After that done the comparison between the loads that occur in the drill pipe with the ability of drill pipe in holding the load yag occur. After analysis, the drilling pipe that will be used for drilling is able to withstand the torque and drag loads that occur in the drilling pipe. The torque load suffered on the friction factor 0.3 at a depth of 400 m is 5213.90 lb-ft. Furthermore, for the drag load on the friction factor 0.3, it is obtained 129376.69 lb for compressive drag, 126292.98 lb for tensile drag. The drag load has been added to the BHA because when the BHA is reduced and withdrawals the drilling pipe bears the weight on the BHA. Next is a comparison between the WOB load and the compressive drag that occurs on the drill pipe with a bending load that can be borne by the critical buckling load carried out on the 17 ½ "and 12 ¼" routes. After comparison, it is known that the 17 ½ "drill pipe does not bend because the WOB load of 34000 lbs is still under the load of critical buckling load plus the load on the drillstring of 39638.3 lbs and the compressive drag load for μ = 0.2 is 7661,870 lbs and μ = 0.3 is 11492.81 lbs is still under the critical load of 21350.68 lbs while for route 12 ¼ "WOB load of 36000 lbs is still under the load of critical buckling load plus the drill string weight of 100340 , 253 lbs so the drill pipe is not bent Then, because the torque and drag load that will occur is still below the torsional load and the tensile yield strength load, the original grade drill pipe is G-105 can be downgraded to grade X-95 drill pipe that can still withstand the torque and drag load that occurs on the drill pipe. Torque in new drill pipe grade only uses of 23 % torsional yield strength and cummulative load with drag, BHA and DP load it’s only uses of 68 % tensile yield strength

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?