Evaluasi penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan strategi CSR yang lebih efektif
P Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan: (1) kesesuaian praktik CSR (Corporate Social Responsibility) PKS (Pabrik Kelapa Sawit) bersertifikasi keberlanjutan (ISPO, RSPO & ISCC) dengan ISO 26000 terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs); (2) tantangan penerapan CSR PKS bersertifikasi keberlanjutan terhadap strategi CSR; dan (3) kesesuaian praktik CSR PKS bersertifikasi keberlanjutan dengan ISO 26000 terhadap strategi CSR. Analisis keterkaitan pada penelitian menggunakan metode qualitative content analysis. Data penelitian menggunakan hasil wawancara total sembilan narasumber dari PT X dan PT Y, dan laporan audit sertifikasi keberlanjutan PT X dan PT Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian praktik CSR PKS bersertifikasi keberlanjutan dengan ISO 26000, yaitu tata kelola organisasi, berupa menghormati peraturan hukum nasional dan internasional, dan mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan berkaitan dengan pencapaian SDGs No. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 13, dan 15. PT X dan PT Y memiliki tantangan sosial dan tata kelola. Rekomendasi strategi CSR dalam mengatasi tantangan sosial dan tata kelola PT X adalah mendirikan wadah diskusi untuk memperkuat keorganisasian petani plasma mandiri, dan melibatkan LSM atau ahli sosial independen dan pemerintah. Tantangan tata kelola PT Y melalui strategi CSR tata kelola kepemimpinan, yaitu meninjau kembali keoptimalan struktur organisasi yang bertanggung jawab pengambilan dan pelaksanaan keputusan. Tantangan sosial untuk PT X dan PT Y adalah kekurangan tenaga kerja kompeten dan muda, dengan rekomendasi strategi sosial, yaitu membentuk pengembangan program rekrutmen. Praktik CSR sesuai dengan ISO 26000 berupa tata kelola organisasi memperkuat strategi CSR PT X dan PT Y pada tujuan strategis, tata kelola dan kepemimpinan, dan keterlibatan pemangku kepentingan, yang membantu pencapaian keberlanjutan perusahaan. Penelitian mendatang dapat dilakukan pada industri kelapa sawit (hilir) atau industri agribisnis, dan melibatkan pemangku kepentingan eksternal seperti pemerintah, masyarakat, ahli sosial dan lingkungan. Penelitian mendatang dapat menambahkan pencapaian SDGs lainnya yaitu, No. 5, 7, 9, 10, 11, 14, 16, dan 17.