Analisis partikulat (TSP), logam berat Merkuri (Hg), dan Arsenik (As) di udara ambien kawasan kota tua Jakarta
S Sejalan dengan perkembangan jaman, kualitas udara juga mengalamiperubahan yang mengakibatkan pencemaran udara. Pemprov DKI Jakarta secararesmi menerapkan kawasan Low Emission Zone (LEZ) di Kawasan Kota TuaJakarta untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena Kawasan Kota TuaJakarta merupakan kawasan cagar budaya yang menerapkan LEZ dan belum adapenelitian mengenai analisis logam berat di udara ambien Kawasan Kota TuaJakarta, sehingga dilakukanlah penelitian ini dengan beberapa tujuan, yaitumengidentifikasi ada tidaknya logam berat dalam partikulat (TSP); menganalisiskonsentrasi tiga parameter (partikulat, Hg, dan As) terhadap BMUA;membandingkan konsentrasi ketiga parameter di dalam LEZ dengan di luar LEZ;dan mengidentifikasi upaya pengendalian ketiga parameter tersebut. Digunakanmetode penelitian kuantitatif deskriptif. Sampling dilakukan menggunakan alatportable High Volume Air Sampler (HVAS) dan dianalisis menggunakan AASHydride untuk Hg dan As. Pengambilan sampel dilakukan di 4 titik lokasi selama7 hari (pagi, siang, malam) dalam periode waktu 3 bulan, yaitu bulan Maret – Mei2022 dan didapatkan 84 sampel. Konsentrasi partikulat, Hg, dan As masihmemenuhi BMUA, namun tetap harus adanya pengawasan. Rentang nilaikonsentrasi TSP, Hg, dan As dari ketiga titik sampling di lokasi LEZ adalah 5 - 73µg/Nm3 ; 0,016 – 0,051 µg/Nm3 ; dan 0 – 0,0003 µg/Nm3 . Sementara rentang nilaikonsentrasi TSP, Hg, dan As di lokasi non-LEZ adalah 9 – 80 µg/Nm3 ; 0,024 –0,053 µg/Nm3 ; 0,0001 – 0,0013 µg/Nm3 . Upaya pengendalian bisa dilakukandengan perluasan LEZ, pemasangan teknologi Diesel Particulat Filter (DPF) padamesin diesel kendaraan niaga dan mobil yang menggunakan mesin diesel,penataan ulang lokasi yang terdeteksi dengan menambahkan ruang terbuka hijau(RTH), dan menetapkan BMUA untuk parameter Hg dan As ke dalam PeraturanPemerintah. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan mengambil jumlahsampel yang lebih banyak dalam rentang waktu yang panjang serta melakukanevaluasi terhadap BMUA.
I In line with the times, air quality has also undergone changes which resultedin air pollution. The DKI Jakarta Government has officially implemented the LowEmission Zone (LEZ) area in the Kawasan Kota Tua Jakarta (Jakarta Old City) toovercome these problems. Kawasan Kota Tua Jakarta is a cultural heritage areathat applies LEZ and there hasn’t been research on the analysis of heavy metals inthe ambient air of the Kawasan Kota Tua Jakarta. This research was carried outwith several objectives, specifically identifying the presence or absence of heavymetals in particles (TSP); analyze the concentration of three parameters (particles,Hg, and As) based on the Ambient Air Quality Standard; comparing theconcentrations of the three parameters inside the LEZ and outside the LEZ; andidentify the efforts to control these three parameters. Descriptive quantitativeresearch methods are used. Samples were taken using a portable High Volume AirSampler (HVAS) and analyzed using AAS Hydride for Hg and As. Samples weretaken at 4 location points for 7 days (morning, afternoon, evening) in a period of 3months, between March – May 2022 and obtained 84 samples. Concentrations ofparticles, Hg, and As are still eligible of Ambient Air Quality Standard, butmonitoring is still required. The range of TSP, Hg, and As concentrations from thethree sampling points at the LEZ location are 5 - 73 g/Nm3; 0.016 – 0.051 g/Nm3;and 0 – 0.0003 g/Nm3. Meanwhile, the range of concentrations of TSP, Hg, andAs outside LEZ locations are 9 – 80 g/Nm3; 0.024 – 0.053 g/Nm3; 0.0001 –0.0013 g/Nm3. Some efforts to control to control the three parameters areexpanding LEZ, installing Diesel Particulate Filter (DPF) technology on dieselengines of commercial vehicles and cars using diesel engines, rearrangement ofdetected locations by adding green open space (RTH), and setting Ambient AirQuality Standard for Hg and As parameters into the Regulations of Government.Further research is needed by taking a larger number of samples over a longperiod of time and evaluating Ambient Air Quality Standard.