Efisiensi penyisihan COD air limbah industry tekstil dengan menggunakan SBR (proses biologi + penambahan karbon aktif bubuk)
A Air limbah yang dihasilkan oleh industri mengandung berbagai macam karakteristik yang dapat mengganggu badan air penerima dimana karakteristik tersebut tergantung pada jenis industri dan bahan baku yang digunakan.Pengolahan air buangan secara biologis adalah suatu cara pengolahan yang diarahkan untuk menyisihkan atau menuiunkan substrat tertentu yang terkandung dalam air buangan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk melakukan penyisihan tersebut.Pada penelitian ini diterapkan salah satu cara pengolaban biologis untuk mengolah air limbah yang dihasilkan oleh industri tekstil yaitu dengan menggunakan proses liimpur aktif dimana proses ini bertujuan untuk menuiunkan kandungan zat organik didalam air limbah.Salah satu modifikasi dari proses lumpur aktif adalah Squencing Batnh Reactor (SBR) yangdapat dikombinasikan dengan karbon aktif sebagai adsorben. SBR adalah sistem pengolaban lumpur aktif dengan model pengisian. reaksi. pengendapan dan pengaliran yang pengoperasiannja be alan secara berunitan didalam tangki yang sama.Proses ini memanfaatkan kemampuan mikroorganisme dalam metabolisme dan mensintesa zat organik yang banyak terkandung dalam air buangan. Proses ini berlangsung secara aerobik dan dipengaruhi antara lain oleh tersediannya nutrisi.Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif dalam Squencing Batch Reactor (SBR) adalah temperatur, pt DO, COD, dan MLVSS.Air limbah yang digunakan pada penelitian ini adalah air limbah jog berasal dari hasil proses industri tekstil dengan kamL4eristik COD + 2000 mg/1. BOD 864 mg/1. TSS 980 mg/1.Pada penelitian ini yang diperiksa adalah kandungan org;uiik dari air limbah tekstil, yaitu COD dan VSS. Dengan proses Lumpur Ake — SBR (gabungan mikroorganisme + penambahan karbon aktif) dengan sMTu optimum yang diperoleh adalah 10 jam dan persen penyisihan COD sekitar 87 %.Karbon aktif tidak berperan sebagai pcnunjang dalam proses biodegradasi didalam reaktor SBR hanya sebagai penyerap (adsorben). tetapi pada saat karbon aktif mengalami titik jeniih niaka peranan adsorpsi hilang dan berubah sebagai media tumbuh bagi mikroorganism5.Refercnsi : 17 (1958 - 1996)
W Wastewater produced by the industry contained several characteristic that can impact receiving body water. those characteristics depend on that kind of industry and raw material being used. Biological water treatment is one wav of treatment that aimed to remove or to descend special substrat that contained in wastewater using mikroorganism activity.The research use one of the biologicall wastewater treatment to treat wastewater that being produced by textile indusm, with activated sludge process to descend organic matter in wastewater. One of modification from processes a wastewater is Squencing Batch Reactor (SBR), can. to combinated with activated carbon as adsorben.The SBR is treatment sistem activated sludge with the fill model, reaction, sedimentation, and flow, were operation to be step by step.This process takes advantages of microorganism ability of metabolism an synthesis organic matter that many contained in wastewater.This process consequent aerobicallv and influenced by nutrien available.The factors wich influent the wastewater process with Squencing Batch Reactor (SBR) process are temperatur, pH. COD. DO, and MLVSS.Wastewater is used in this research wastewater which come from PT.Artha Bhama Tektindo, in wastewater characteristic COD + 2000 mg/l, BOD 864 mg/1,TSS 980 mg/1.The research checking organic contain from textile wastewater, is COD and VSS. In activated sludge + Squencing Batch Reactor (SBR) with the optimum detention time is process 10 hours, efficiencx' COD removal + 57 %.Carbon active not act as supporter at biodegradation process in Squencing Batch Reactor (SBR), it only act as adsorben, but svhen the activated carbon was saturated it cannot act adsorben and changes as microorganism attached growth system.Reference : 17 (1958 - 1996)