L Latar Belakang : Rokok Elektrik atau vape diperkenalkan sebagai pengganti rokok dan dianggap dapat menjadi alternatif yang lebih aman bagi perokok konvensional untuk berhenti merokok. Berbeda dengan rokok konvensional yang diisap melalui pembakaran tembakau, rokok elektrik menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk mengubah nikotin dalam bentuk uap. Pada awalnya rokok elektrik pernah digunakan sebagai terapi pengganti nikotin (Nicotine Replacement Therapy), namun ternyata beberapa zat yang terkandung dapat mempengaruhi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan gigi dan rongga mulut. Tujuan : Penelitian ini dibuat untuk mengetahui adanya Hubungan Penggunaan Rokok Elektrik dengan Status Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut di Komunitas Bekasi Vapers. Metode : Studi observasional analitik cross sectional ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2023. Data penggunaan rokok elektrik responden diambil dengan menggunakan kuesioner. Pemeriksaan status karies menggunakan indeks DMFT dan pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut menggunakan indeks OHI-S. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk melihat hubungan antara kedua variabel. Hasil : Uji korelasi Spearman terhadap lama waktu dan frekuensi penggunaan terhadap status karies dan status kebersihan rongga mulut mendapatkan hasil nilai (p=0,556) Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama penggunaan dan frekuensi penggunaan rokok elektrik terhadap status karies maupun status kebersihan gigi dan rongga mulut pada komunitas Bekasi Vapers