Perbedaan jumlah koloni candida albicans pada perokok elektrik dan perokok kretek (Laporan Penelitian)
L Latar Belakang: Rokok kretek merupakan jenis rokok terdiri atas campuran tembakau dan cengkih yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Rokok elektrik merupakan jenis rokok baru yang menggunakan liquid yang diuapkan untuk menghantarkan nikotin. Nikotin diketahui dapat meningkatkan pembentukan biofilm dari Candida albicans. C. albicans diketahui adalah flora normal rongga mulut yang dapat bersifat patologis bila berada dalam suatu kondisi pertumbuhan yang spesifik. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan koloni C. albicans pada perokok elektrik dan perokok kretek. Metode: Penelitian observasional analitik ini dilakukan dengan cara swabbing pada dorsum lidah, dilakukan streaking di media tanam Sabouraud Dextrose Agar. Media tersebut lalu diinkubasi pada temperatur 37°C selama 48 jam. Hasil: dua dari 35 subyek perokok elektrik terdapat koloni C. albicans dengan rata-rata keseluruhannya sebesar 0,1 CFU. Sedangkan 10 dari 35 subyek perokok kretek memiliki koloni C. albicans dengan rata-rata keseluruhan 2,7 CFU. Hasil uji normalitas tidak normal (p=0,00), uji perbedaan Mann-Whitney U signfikan (p=0,03) Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada jumlah koloni C. albicans pada perokok elektrik dan perokok kretek.
B Background: Kretek cigarette is Indonesia’s most consumed type of cigarette which consists of a mix between dried tobacco and clove. E-cigarette is a new type of cigarette that is consumed by vaporizing nicotine liquid. Nicotine is known to have the ability to upregulate the biofilm formation of Candida albicans. C. albicans is a normal flora of the oral cavity that may become pathologic when exposed to specific growth conditions. Aim: To analyze the difference between C. albicans colony counts in e-cigarette smokers and kretek smokers. Method: This analytic observational study was done by swabbing the dorsum of the tongue using sterile cotton buds, streaking the swabbed cotton bud on Sabbaroud Dextrose Agar and incubated in 37°C for 48 hours. Result: Colonies were detected in 2 out of 35 e-cigarette subjects with the total average 0.1 CFU, and 10 out of 35 kretek cigarette subjects with the total average 2.7 CFU. Normality test showed data abnormality, Mann-Whitney U showed significant results. Conclusion: There is a significant difference between colony counts of C. albicans in e-cigarette smokers and kretek cigarette smokers.